PASIEN Covid-19 dengan Memiliki Kandungan Virus Miliaran Ditemukan di Kalimantan Barat

Pasien Covid-19 dengan cycle treshould (CT) 10 atau memiliki kandungan virus miliaran sudah ditemukan di Kalbar.

Editor: AbdiTumanggor
TribunVideo/Radifan Setiawan
ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19 yang memiliki kandungan ratusan juta hingga miliaran virus ditemukan di Kalimantan Barat (Kalbar). 

“Sedangkan yang sudah divaksin dua kali, kadang belum lima bulan terjangkit, itu biasanya karena vaksin belum membentuk imunitas atau kekebalan tubuhnya,” ungkap Sutarmidji yang dikutip dari Kompas.com yang berjudul:Pasien Covid-19 yang Miliki Kandungan Miliaran Virus Ditemukan di Kalbar

Gubernur Kalbar Sutarmidji
Gubernur Kalbar Sutarmidji.(KOMPAS.com/HENDRA CIPTA)

Meningkat Empat Kali Lipat

Sutarmidji mengungkapkan, dalam tiga bulan terakhir ini, angka kematian akibat virus corona atau Covid-19 meningkat sebanyak empat kali lipat.

“Ayolah, jangan lagi berdebat soal ini, angka kematian di Kalbar meningkat empat kali lipat dibandingkan tiga bulan lalu,” kata Sutarmidji kepada wartawan, Kamis (17/6/2021).

Sebagaimana diketahui, total kasus konfirmasi positif Covid-19 yang tercatat hingga (Rabu (16/6/2021) di Kalbar, mencapai 12.711 orang.

Sebanyak 11.716 orang atau 92,17 persen di antaranya telah dinyatakan sembuh, dan 125 orang atau 0,98 persen meninggal dunia.

Sedangkan kasus aktif sebanyak 870 orang atau 6.84 persen, kini tengah menjalani isolasi dan perawatan di sejumlah rumah sakit dan rumah karantina yang disediakan pemerintah.

Sutarmidji menyebut, untuk menanggulangi meningkatnya penyebaran tersebut, satu di antaranya, pemerintah tengah menggalakkan vaksinasi kepada masyarakat, agar tingkat keterjangkitan semakin rendah.

Karena, menurut dia, sebanyak 95 persen pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit belum pernah divaksin.

Sedangkan lima persen lainnya yang sudah divaksin dan dirawat di rumah sakit, hampir semuanya sembuh.

“Sedangkan yang sudah divaksin dua kali, kadang belum satu bulan terjangkit, itu biasanya karena vaksin belum membentuk imunitas atau kekebalan tubuhnya,” ungkap Sutarmidji.

Sutarmidji mengimbau masyarakat untuk mendaftarkan diri secara online maupun datang ke tempat-tempat yang melakukan vaksin.

“Vaksin tidak dipungut biaya. Bahkan kita layani dengan baik,” ucap Sutarmidji.

Sutarmidji menerangkan, seseorang yang sudah divaksin memang masih bisa berpotensi terinfeksi, tapi lebih mudah menyembuhkannya dan relatif tidak mengalami gejala berat atau fatal.

“Artinya gejala tidak berat,” kata Sutarmidji yang dikutip dari Kompas.com yang berjudul:Dalam 3 Bulan, Kematian akibat Covid-19 di Kalbar Meningkat 4 Kali Lipat

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved