News Video

SEDAP BETUL Sambal Lokal Andaliman, Wagubsu Ijeck: Kita Akan Latih UMKM Pengemasan Produk

Wagub Sumut Musa Rajekshah meninjau langsung rumah produksi UMKM Mdn-Crispy 22, Jalan Anugerah VII No. 11, Komplek Cemara Abadi, Sampali.

Editor: M.Andimaz Kahfi

SEDAP BETUL Sambal Lokal Andaliman, Wagubsu Ijeck: Kita Akan Latih UMKM Pengemasan Produk

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Produk UMKM memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan daerah.

Terkait hal ini, Wagub Sumut Musa Rajekshah meninjau langsung rumah produksi UMKM Mdn-Crispy 22, Jalan Anugerah VII No. 11, Komplek Cemara Abadi, Sampali, Percut Seituan, Deliserdang, Senin (28/6/2021).

Pantauan tribun-medan.com, Ijeck yang didampingi oleh Kadis Koperasi Sumut, Kadisperindag Sumut, dan perwakilan Bank Sumut langsung menuju dapur untuk melihat kondisi dapur produksi milik pendiri Medan Crispy 22, Koad Chamdi.

Tampak para sekelompok ibu-ibu sedang melakukan pengemasan bawang goreng dan penempelan logo brand MC22.

Adapun produk andalan MC 22 adalah sambal andaliman yang dicampur dengan olahan sambal khas Sumatera Utara.

"Saya melihat ini peluang sebenarnya dari usaha milik Pak Koad ini, dengan brand MC 22 dia bisa membuat produk kaleng seperti kepah, rendang jengkol, rendang daging, sambal andaliman, maupun bawang goreng. Beliau ini mandiri dalam pengelolaan dan pemasaran sampai bisa menembuh pasar lokal hingga ekspor," ungkap Ijeck.

Dalam memproduksi semua produknya, seperti sambal, Koad melakukan secara manual dengan memasak kurang lebih 30 kg sambal selama tiga jam.

Ia memperlihatkan alat-alat yang digunakan di antaranya alat sterilisasi produk yang dilakukan setelah pengemasan dalam bentuk kaleng dengan suhu tinggi.

Dikatakan Ijeck, peninjauan dapur produksi dilakukan untuk melihat kondisi lokasi produksi yang sebenarnya memiliki potensi besar.

"Kita banyak produk unggulan daerah seperti sambal andaliman, sambal Karo, ada juga rendang. Kenapa ini yang tidak kita latih untuk dibuat dalam bentuk kemasan yang bisa tahan lama dan bisa disimpan," ujarnya.

Namun begitu, Koad juga turut menyampaikan kendala ia saat ini yang masih menggunakan alat yang manual sehingga produksi belum mampu secara pesat terlaksana.

Setelah melihat dapur produksi Koad, Ijeck mengatakan bahwa dari pemerintah akan segera melakukan tindakan agar kedepannya pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas dalam segi kemasan.

"Untuk makanan sekarang kita harus juga mengikuti perkembangan zaman. Orang luar negeri sana mau makanan yang cepat saji dan tahan lama. Nah, makanan khas dalam bentuk kaleng ini dapat menjadi jalan keluarnya. Tinggal dari pemerintahan akan menindaklanjuti ini. Kita harap pemerintah provinsi akan bergandengan dengan pemerintah kabupaten/kota," kata Ijeck.

Dikatakan Ijeck, saat ini juga supermarket besar sudah melakukan penyerapan produk UMKM lokal untuk dipajang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved