PNS dan Satpam RSJ Prof. Ildrem Tantang Wartawan, Ombudsman: Kayak Orang Sakit Jiwa dan Narkobaan
Tak lama kemudian, satpam berbaju mirip polisi ikut-ikutan menantang. Satpam itu bernama Rahmad. Dia ikut-ikutan mengajak wartawan duel.
"Maksud mu apa? Ayo kantor-kantor," kata Wahyu Kaban sambil menarik lengan Riski.
Melihat itu, rekan sesama jurnalis meminta Wahyu Kaban tidak bersikap arogan.
Bukannya malah tenang, Wahyu Kaban kembali menyerang Riski.
"Enggak usah kau liput-liput. Entah apa-apa kau liput-liput," katanya merampas selular milik Riski Cahyadi.
"Bapak jangan begitu. Masalah kecil jangan dibesarkan," kata fotografer Antara.
Lagi-lagi, Wahyu Kaban menantang duel.
Dia membusungkan dadanya ke arah fotografer Antara.
"Kau sor sama aku! Mau besar, besar, ayok lah. Ini nah, nama ku, nah, nah," katanya membusungkan dada sembari menantang.
Tak lama kemudian, satpam berbaju mirip polisi ikut-ikutan menantang.
Satpam itu bernama Rahmad.
Dia ikut-ikutan mengajak wartawan duel.
"Ayok lepas baju dinas kau. Ayok, ayok," kata Rahmad.
Rahmad kemudian berjalan menjauh untuk mencari tempat duel.
Karena tak ingin ribut, awak media bertahan di posisi semula.
Tak lama berselang, datang satpam berbaju biru.
Satpam itu meminta maaf karena temannya bernama Rahmad bersikap arogan dan menghalang-halangi kerja jurnalis.
(cr8/tribun-medan.com)