Breaking News

Kesehatan

Mengenal Apa Itu Covid-19 Varian Delta, Karakteristik Varian Delta, Butuh Penanganan Berbeda di RS

Varian baru virus corona yang awalnya terdeteksi di India ini sudah menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Seorang pelajar mendapatkan vaksin Covid-19 Sinovac saat mengikuti program vaksinasi untuk anak-anak di Rumah Sakit USU, Medan, Kamis (8/7/2021). Vaksinasi tersebut digelar berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan terkait pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 bagi kelompok sasaran usia anak 12 hingga 17 tahun. 

 TRIBUN-MEDAN.com - Varian Delta Covid-19 bukan hal baru lagi di Indonesia.

Varian baru virus corona yang awalnya terdeteksi di India ini sudah menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan mengenai ciri-ciri varian Delta Covid-19 yang sekarang ini mendominasi penyebaran di Indonesia.

Baca juga: Pesan Jessica Iskandar pada Nia Ramadhani soal Kasus Narkoba, Beritanya Bener Apa Nggak

Menurut dia karakteristik dari varian tersebut yakni Cycle Threshold (CT) dari PCR swab pasien yang terjangkit, lebih rendah ketimbang varian Alfa.

"CT-nya lebih rendah (dibanding varian Alfa)," kata Menkes dalam Konferensi pers PPKM Darurat non Jawa-Bali, Jumat, (9/7/2021).

Selain itu kata mantan Wakil Menteri BUMN ini, karakteristik varian Delta yakni masa aktifnya lebih cepat ketimbang varian Alfa.

Sehingga kesembuhan pasien yang terpapar varian Delta lebih cepat juga.

Baca juga: Penerimaan PPDB SMK Negeri di Sumut Diumumkan Besok

"Tapi meningkat keparahannya lebih cepat," katanya.

Dengan karakteristik seperti itu, kata Budi cara intervensi atau penanganan pasien di Rumah Sakit juga berbeda antara yang terpapar varian Alfa dengan varian Delta.

"Tidak lebih mematikan Delta ini tapi penularannya lebih cepat. Jadi tata cara perawatan atau intervensi teurapetiknya di RS-nya berbeda," pungkas Budi.

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) yang juga merupakan penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat, Luhur Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penyebaran kasus Covid-19 di Jakarta saat ini didominasi oleh varian Delta.

Hal itu disampaikan Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).

"Tadi dari data yang kami dapat bahwa 90 persen di Jakarta itu sudah varian Delta. Jadi varian Delta sudah ada 90 persen di kita," kata Luhut.

Dengan kondisi tersebut kata Luhut, maka Covid-19 dapat mudah menyebar dan bisa mengenai siapa saja. Oleh karenanya Luhut meminta semua pihak untuk serius menghadapi lonjakan Covid-19 sekarang ini.

"Jadi kalau kita bermain-main saya katakan tadi pasti bisa kena siapa saja di sekeliling anda," tegasnya.

Pesan Dokter Setelah Anak Divaksin

Direktur Penelitian dan kerjasama RS Universitas Sumatera Utara, dr. Ivana Alona berpesan kepada anak yang telah disuntik vaksin Covid-19 agar tetap menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes). 

"Ya setelah divaksin anak jangan terlalu percaya diri. Karena setelah vaksin anak tetap bisa terpapar Covid-19. Artinya kita harus menjaga kesehatan," kata Ivana kepada Tribun Medan, Kamis (8/7/2021). 

Dia mengungkapkan semoga dengan vaksinasi ini kekebalan tubuh anak di kota Medan semakin baik untuk menangkal virus Covid-19. 

Ivana juga menyarankan kepada anak yang telah vaksin Covid-19 agar tetap diusahakan istirahat di rumah. 

Baca juga: Nia Ramadhani Ungkap Sempat Ragu Nikah sama Ardi Bakrie, Kini Sang Artis dan Suami Terjerat Narkoba

"Karena setelah divaksin pertama tentu antibiotik Sinovac sedang berusaha membentuk anti body di tubuh. Jadi harus istirahat," ujarnya. 

Hal yang harus diperhatikan orangtua saat anak dibawa untuk vaksinasi utamanya soal jarak terhadap anak lainnya.

Selain itu juga anak jangan dibawa dalam keadaan sakit melainkan fit. 

Ada pun sebelum anak divaksin, pihaknya juga akan memberikan surat persetujuan penindakan yang harus ditanda tangani oleh keluarga anak. 

"Karena kita kan juga takut ada apa - apa dengan anak. Makanya kita minta persetujuan ke orangtua," ujarnya. 

Anak umur 13 -17 tahun yang boleh melakukan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara harus warga Medan. 

"Untuk vaksinasi anak di RS USU ini hanya dari warga Kota Medan. Belum bisa dari luar daerah, karena ini kan kerjasamanya langsung ke Dinas Kesehatan Kota Medan," kata Ivana. 

Baca juga: Berita Foto: Vaksinasi Covid-19 untuk Usia 12-17 tahun di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara

Dia pun menjelaskan vaksinasi Covid-19 yang gratis ini akan digelar satu bulan ini.

Mulai hari Senin - Jumat, pukul 13.00 WIB - 14.30 WIB. 

"Untuk vaksinasi ke dua ini nanti seperti biasa, 28 hari ke depan," ujarnya. 

Amatan Tribun Medan, kegiatan vaksinasi ini diikuti dengan antusiasme masyarakat yang cukup baik.

Terlihat puluhan anak mengantri di lantai dua RS USU, tepatnya di ruangan Departemen Ilmu Kesehatan Anak. 

Awalnya anak menunggu di luar ruangan sembari mengisi formulir yang diberikan oleh pihak RS USU. 

Kemudian anak langsung diarahkan ke proses pengecekan suhu tubuh, tensi, tinggi badan, serta lainnya. 

Baru kemudian, anak masuk ke ruangan suntik vaksinasi jenis Sinovac.

Baca juga: Persiapan Penutupan Tenan di Mal Manhattan Times Square

Tampak anak yang divaksin, ada beberapa tampak senang dan lainnya menunjukkan mimik wajah yang tidak tenang. 

Sampai saat ini vaksinasi terhadap anak berlangsung aman.

Setiap anak setelah divaksin tidak  menunjukkan gejala lainnnya ataupun efek samping.

Baca juga: Cara Mendapat Obat Gratis untuk Penderita Covid-19, juga Bisa Konsultasi dengan Dokter Gratis

(Tribunnews/Taufik Ismail/cr8/tribun-medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved