DULU Dokter Terawan Dikenal Terapi Cuci Otak, Terbaru Vaksin Nusantara Covid Dibicarakan di Amerika
Nama dokter Terawan tak asing lagi di telinga kita karena kerap menangani para pesohor negeri, mulai dari pejabat, politisi, hingga bintang televisi.
"Sudah sekitar 40.000 pasien yang kami tangani," katanya.
Bahkan menurutnya, tak banyak komplain dari masyarakat yang ia terima sehingga menjadikan bukti keampuhan metode yang diterapkannya itu.
Setelah itu, ia menemukan metode baru untuk menangani pasien stroke yang disebut dengan terapi çuci otak dan penerapan program Digital Substraction Angiogram (DSA).
5. Metode cuci otak Terawan
Melansir dari TribunJateng, Dokter Terawan menjelaskan metode 'cuci otak' itu secara ringkas sebenarnya adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.
Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah terdapat penyumbatan pembuluh darah di area otak.
Penyumbatan tersebut dapat mengakibatkan aliran darah ke otak bisa macet dan dapat menyebabkan saraf tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.
Kondisi inilah yang terjadi pada penderita stroke.
Sumbatan tersebut melalui metode DSA kemudian dibersihkan sehingga pembuluh darah kembali bersih dan aliran darah pun normal kembali.
Cara membersihkan sumbatan pembuluh darah pun terdapat berbagai cara.
Mulai dari pemasangan balon di jaringan otak (transcranial LED) yang dilanjutkan dengan terapi.
Selain itu ada juga cara lain yaitu memasukkan cairan Heparin yang bisa memberi pengaruh pada pembuluh darah.
Cairan tersebut juga menimbulkan efek anti pembekuan darah di pembuluh darah.
Baca juga: Suasana Pemakaman Ayah Vincent Rompies, Sahabatnya Desta Bagikan Potret saat Pemakaman Berlangsung
"Ada banyak pasien yang merasa sembuh atau diringankan oleh terapi cuci otak itu," jelas Terawan.
Terawan pun menyediakan dua lantai ruangan di RSPAD khusus untuk menangani pasien stroke bernama Cerebro Vascular Center (CVV).
Dikabarkan setiap hari ada sekitar 35 pasien yang melakukan perawatan di ruangan ini. Biayanya pun berkisar antara Rp 35 juta sampai Rp 100 juta per pasien.
(*/TRIBUN-MEDAN)
• Suasana Pemakaman Ayah Vincent Rompies, Sahabatnya Desta Bagikan Potret saat Pemakaman Berlangsung
• Nikita Mirzani Murka soal Karantina di Hotel Berbayar Rp 22 Juta, Sebut Lebih Buruk Daripada Penjara
Baca juga: DULU TERKENAL di Sinetron Si Doel, Sempat Miskin Masuk Penjara, Kini Mandra Bahagia di Rumah Asri
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id
Baca Selanjutnya: Vaksin nusantara
Baca Selanjutnya: Dokter terawan