Joe Biden Ungkap Temuan Ahli, Jakarta akan Hilang & Tenggelam di Tahun Ini, WALHI Sebut Dua Pemicu
mengungkapkan bahwa DKI Jakarta akan tenggelam. Pernyataan Biden ini membuat geger karena prediksi ini tak main-main.
Indikator terus terlihat, diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi, definisi prediksi Tenggelamnya Jakarta ini berbeda dengan land subsidence.
Baca juga: Dulu Botak Perankan Ronaldowati Cilik, Transformasi Nona Berlian Kini Cantik Manglingi
1. Tanah Ambles
Indikasi tanah ambles atau emblesan atau penurunan tanah yang kerap disebut permukaan kota Jakarta memang sudah terlihat.
"Kalau land subsidence itu amblesan tanah, kalau Jakarta yang dimaksud tenggelam ini memang benar-benar tenggelam," terang Bagus kepada Kompas.com, Sabtu (31/07/2021).
Ia pun menjelaskan penyebab utama atau fenomena land subsidence itu adalah ekstraksi air tanah, artinya ada aktifitas pemisahan air dari tanah sehingga mengurangi daya larut atau serapan tanah terhadap air yang berlebihan di Jakarta.
Indikasi ini sangat nyata, karena pengaruh kepentingan industri yang berlebihan dan faktor lain, yang merupakan aktivitas serupa dan memberikan pengaruh besar.
Baca juga: Agnes Mo Heran Ulah Fans Sendiri, Adam Rosyadi Dinyinyiri, Hubungan Keduanya Terungkap
3. Penurunan Tanah dari 8 Hingga 24 cm pertahun
Bagus menjelaskan, sebetulnya ada beberapa faktor yang mempercepat tenggelamnya ibu kota Indonesia ini. Misalnya, kenaikan suhu rata-rata global dan penurunan tanah yang sangat signifikan, contohnya di wilayah pusat sekitar 8 sentimeter dan utara 24 sentimeter per tahun.
2. Banjir Rob
- Indikasi Banjir Ibu Kota
Amblesan tanah berpengaruh kepada mudahnya air menggenangi dan membuat DKI Jakarta banjir.
Hal itu menjadi salah satu Indikator yang menunjukkan Jakarta bisa tenggelam karena peningkatan banjir ibu kota dari tahun ke tahun selalu dikontribusi dari wilayah yang mengalami penurunan permukaan tanah tersebut.
- Sebaran Rob
Sebaran banjir rob dari tahun ke tahun makin meningkat.
Hal itu terlihat sebaran luasan angka banjir rob di Jakarta dari tahun 2011-2020 yang terus mengalami peningkatan.