Kisah Pilu Pasien Isoman Meninggal di Medan, 4 Jam Tergeletak di Teras, Warga Tak Berani Mendekat

Seorang warga Medan bernama J Sinaga ditemukan tergeletak di teras rumahnya di Perumahan Griya Kencana, Jalan Petunia, Kelurahan Namu Gajah

Tribun Medan
Petugas mengevakuasi jenazah pasien isolasi mandiri yang meninggal di teras rumahnya di Perumahan Griya Kencana, Jalan Petunia, Kelurahan Namu Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Jumat (30/7/2021). 

"Hasil swabnya 5 hari lalu antigen itu sudah reaktif. Hasil swabnya kabarnya sudah keluar sore ini, coba nanti saya mintakan dari Dinas Kesehatan," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa J Sinaga sebenarnya bukan warga Kecamatan Medan Tuntungan.

Ia merupakan warga Kecamatan Medan Baru yang isolasi mandiri di rumah orangtuanya di kawasan Medan Tuntungan.

"Pasiennya itu marga Sinaga, sebenarnya bukan warga kita. Dia warga Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru tapi isolasinya di rumah orang tuanya. Tapi tetap kita perhatikan, karena kita perintahkan kepada ibu kepala lingkungan Ibu Rose, tetap siapapun yang ada di wilayah kita harus diperhatikan," bebernya.

Kematian pasien isolasi mandiri ini awalnya diketahui saat Kepling bernama Rose mengecek makanan dari pasien yang belum dimakan pada Jumat (30/7/2021).

"Semalam sebelum meninggal sempat dikasih bubur, terus waktu ibu keplingnya ngecek. Ini bubur kok belum dimakan. Rupanya karena banyak juga warga di situ, dia bingung kok ada warga tergeletak. Jadi dilihat rupanya sudah meninggal di teras rumahnya. Itu sekitar pukul 9 pagi," ujarnya.

Harry membeberkan setelah meninggal, petugas Dinas Kesehatan langsung membawa korban ke pemulasaraan Covid-19 yang ada di TPU khusus Covid-19 di Simalingkar B, Medan Tuntungan.

"Petugas kita dari dinas kesehatan, kecamatan, polisi sama koramil langsung datang. Jenazah dikuburkan di pemakaman khusus covid. Jadi itu prosesnya sangat cepat," tuturnya.

Baca juga: Warga Lingkungan VI Kelurahan Indra Kasih Keluhkan Bansos Covid-19, Hanya Terima Bantuan Beras 5 Kg

Ia menyebutkan bahwa almarhum sempat menolak untuk dirawat di rumah sakit.

"Jadi disarankan ke rumah sakit dia pun enggak mau. “Ya udah bu saya masih sehat kok” gitu katanya, jadi tetap kita kasih sembako semua," bebernya.

Saat ini, Harry enggan memastikan penyebab korban meninggal sebelum hasil swab PCR keluar.

"Kita belum bisa pastikan meninggal karena Covid-19, entah jatuh atau apa. Yang bisa menyebutkan dia pasien Covid-19 dari dinas kesehatan," pungkasnya.

(vic/tribunmedan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved