NGERI, Pedagang Ini Nekat Gunakan Daging Manusia Sebagai Topping Mie, Kondisi Dapur Berlumuran Darah
Pada umumnya penjual mie menyajikan toping daging ayam atau daging sapi sebagai pelengkap. Namun apa jadinya jika kalian memakan toping daging manusi
TRIBUN-MEDAN.com - Pada umumnya penjual mie menyajikan toping daging ayam atau daging sapi sebagai pelengkap.
Namun apa jadinya jika kalian memakan toping daging manusia bersama mie?
Hal inilah yang dilakukan oleh penjual mie satu ini.
Sontak saja, pelanggan serta kepolisian yang memeriksa dibuat syok usai dapati fakta mengerikan soal warung ini.
Baca juga: Cerita Potongan Kaki Anak Raja Minyak Amerika Ketika Misi Kopassus Berjumpa Suku Kanibal di Papua
Baca juga: Kepergok Main di Ranjang dengan Istri Orang, Malunya Diktator Kanibal Ini Ngacir dalam Keadaan Bugil
Diberitakan suar.id pada (19/9/2020), rahasia kelam sebuah warung mie rebus terbongkar setelah kecurigaan seorang pembeli menu vegetarian terbukti benar.
Menyadur dari Asia One, seorang pelanggan melaporkan sebuah warung vegetarian di Bangkok kepada pihak berwenang.
Pelanggan tersebut merasakan mie yang dimakannya memakai daging cincang.
Padahal, ia sedang memakan menu untuk vegetarian.
Tak lama, polisi pun mendatangi restoran tersebut dan melakukan pemeriksaan.
Hasilnya, polisi memang menemukan daging dalam makanan mie vegetarian yang mereka sajikan.

Yang mengejutkan, polisi juga membongkar rahasia gelap yang selama ini dilakukan oleh si penjual mie.
Tak hanya memakai daging hewan, penjual mie tersebut bahkan mencampurkan daging manusia ke dalam masakannya.
Konfirmasi ini didapat polisi setelah menemukan dinding dapur restoran tersebut penuh dengan darah dan potongan daging manusia berceceran di lantainya.
Lalu polisi melakukan penelusuran lebih dalam.
Polisi kemudian menemukan mayat pria berusia sekitar 61 tahun bernama Prasit di septic tank di belakang restoran.
Baca juga: 45 Tahun Diduga Tewas Dalam Kecelakaan Pesawat, Pria Ini Ternyata Masih Hidup, Kini Kembali ke Rumah
Baca juga: Berpikir putranya Iblis, Pria Ini Tega Lempar Anak Balitanya Dari Lantai 5, Begini Kondisinya

Menariknya, Prasit adalah pelanggan yang sering mengunjungi restoran tersebut dan terakhir terlihat saat sedang minum-minum di restoran pada 21 Oktober 2018 silam.
Tentu saja kabar ini membuat para pelanggan di restoran itu khawatir.
Mereka takut karena tanpa disadari telah memakan daging manusia.
Efek Kanibalisme
Sebagai tambahan, mengkonsumi daging manusia menimbulkan efek yang sangat buruk.
Dilansir dari laman kompas.com (13/3/21), kanibalisme menyebabkan penyakit kuru.
Dr.D Carleton Gajdusek dan Vincent Zigas meneliti dan menemukan ini sebagai penyakit menular.
Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, penyakit kuru adalah penyakit neurodegeneratif menular karena infeksi prion (protein penyebab penyakit) dalam jaringan otak manusia.
Baca juga: Kabar Terkini Sumanto Manusia Kanibal, Lama tak Terekspos Kini Diajak Keliling Dunia
Baca juga: Penampakan Isi Kulkas Pasutri Kanibal, Polisi Sampai Syok Melihatnya, Ada 19 Potong Daging Manusia
Prion dalam otak jasad yang dimakan oleh wanita dan anak-anak akan menjadi agen infeksi.
Menyebabkan kebanyakan anak-anak dan wanita di Fore menderita penyakit kuru dibanding pria dewasa yang kebanyakan memakan daging dari jasad.
Gejala Penyakit Kuru
Penyakit kuru adalah penyakit yang menyerang otak kecil yang bertanggung jawab atas koordinasi dan keseimbangan.
Infeksi prion menghambat kerja otak dan menurunkan fungsinya secara keseluruhan.
Dilansir dari Healthline, gejala awal penyakit kuru adalah sakit kepala, nyeri sendi, tidak stabil saat berjalan, dan koordinasi gerakan tubuh yang buruk.
Pada tahap selanjutnya penderita akan mengalami ketidakmampuan berjalan, cadel, tremor, otot berkedut atau kejang, tertawa dan menangis secara acak dan kompulsif.
Baca juga: Diusir Karena tak Bayar Sewa, Petugas Ngeri Lihat Isi Kulkas Rumah Wanita Ini, Kejahatan Terbongkar
Baca juga: Wanita Ini Cincang Pacar Brondongnya Lalu Simpan Mayatnya di Kulkas 8 Hari,Ketahuan saat Dipindahkan
Pada tahap akhir penderita akan tetap mengalami gejala sebelumnya namun ditambah dengan kehilangan kemampuan untuk bicara, kesulitan menelan, dan dimensia.
Sayangnya tidak ada obat untuk penyakit kuru. Kehilangan koordinasi fungsi tubuh akibat prion tidak dapat disembuhkan, karena prion juga sulit untuk dihilangkan dari otak.
Satu-satunya cara pencegahan penyakit kuru adalah mengahpuskan praktik kanibalisme. Namun tenang saja, Suku Fore telah menghentikan praktik kanibalismenya sekitar 50 tahun yang lalu.
(*/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Gridpop.id