Pakar Luar Angkasa Ini Bahagia setelah 10 Remaja Perempuan Jenius Afghanistan Berhasil Diselamatkan
Setelah 2 pekan bekerja dengan Kedutaan Besar AS di Qatar, 10 anak perempuan Afghanistan itu berhasil diselamatkan oleh militer AS di Kabul.
Semua emosinya pecah setelah 2 pekan berusaha menyelamatkan 10 anak remaja perempuan generasi jenius Afghanistan tersebut setelah berada di atas pesawat menuju Qatar.
TRIBUN-MEDAN.COM - Detik-detik seorang ibu menyelamatkan 10 anak perempuan tim robotik Afghanistan setelah Taliban mengambilalih kekuasaan dan memicu kekhawatiran besar atas keselamatan para warga.
Reneau adalah lulusan dari Harvard University pada 2016 dengan gelar master dalam hubungan internasional dan kebijakan luar angkasa AS.
Seorang ibu 11 anak itu mengatakan kepada Today bahwa dia memiliki hubungan dekat dan masih berhubungan baik dengan kelompok 10 anak perempuan Afghanistan itu, sejak pertama bertemu dalam acara robotik 2 tahun silam.
Pada malam 3 Agustus, dia tidak dapat tidur tenang di Kota Oklahoma setelah mengetahui kabar di Afghanistan memanas, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Jumat (20/8/2021).
"Saya tidak tahu harus mulai dari mana, tetapi saya tidak gentar," ujarnya kepada Today tentang niatnya untuk menyelamatkan 10 anak perempuan dari Tim Robotika itu, yang berusia antara 16 hingga 18 tahun.
"Saya berkata pada diri sendiri, 'Apa yang saya miliki? Di mana saya bisa mulai?'," katanya untuk menghalau yang memiliki rasa sedikit tidak berdaya.

Allyson Reneau (60 tahun) bersama sebagian dari 10 anak perempuan tim robotika Afghanistan yang berhasil diselamatkan dari Taliban. (Instagram Via Daily Mail)
Reneau memanfaatkan jaringannya yang luas dan menghubungi Senator Jim Inhofe yang diketahuinya sebagai anggota Komite Angkatan Bersenjata.
Senator menghubungkannya dengan militer untuk Senat, tetapi segera diketahui bahwa dia "kewalahan dengan kebutuhan untuk membantu warga Amerika".
Ketika "pemimpin itu menjadi dingin", Reneau berniat untuk terbang ke Qatar sendiri untuk bertemu dan menyelamatkan 10 anak perempuan Afghanistan.
"Saya memutuskan pada Senin, 'Saya hanya akan terbang ke Qatar, dan melihat apa yang bisa saya lakukan," katanya kepada Today.
Kamudian, ia menghubungi teman lamanya yang bekerja di Kedutaan Besar AS di Qatar mengharapkan dia bisa membantu.
Temannya merespons dengan memintanya menyiapkan sejumlah dokumen yang diperlukan, termasuk paspor 10 anak Afghanistan tersebut.
Sebelumnya, sepanjang hari ia menyiapkan segala yang dibutuhkan yang ia akui; sungguh melelahkan.
Namun di luar dari itu, Reneau harus siap menghadapi kondisi terburuk di Kabul yang diliputi kerusuhan.