Pakar Luar Angkasa Ini Bahagia setelah 10 Remaja Perempuan Jenius Afghanistan Berhasil Diselamatkan
Setelah 2 pekan bekerja dengan Kedutaan Besar AS di Qatar, 10 anak perempuan Afghanistan itu berhasil diselamatkan oleh militer AS di Kabul.
"Ini peluang yang sangat sempit," ujarnya.
"Saya tahu sekarangan atau tidak sama sekali. Kadang-kadang Anda hanya mendapatkan satu kesempatan," terangnya.

Foto yang diambil pada 8 April 2020, memperlihatkan anggota dari tim robotika yang seluruhnya perempuan membangun ventilator dalam menghadapi virus corona di Herat, Afghanistan. Gadis-gadis ini membangun ventilator murah dari onderdil mobil, di tengah upaya otoritas kesehatan meningkatkan kemampuan mereka untuk menghadapi pasien. (AFP PHOTO/AHMAD IDRES NADERI)
Setelah 2 pekan bekerja dengan Kedutaan Besar AS di Qatar, 10 anak perempuan Afghanistan itu berhasil diselamatkan oleh militer AS di Kabul dari ancaman Taliban.
Semua emosinya pecah (menangis bahagia) setelah 2 pekan berusaha menyelamatkan 10 anak remaja perempuan jenius Afghanistan tersebut telah berada di atas pesawat menuju Qatar.
Sekarang dilaporkan bahwa para gadis itu sudah aman dan akan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Reneau dan tim di Timur Tengah masih bekerja untuk membantu 25 gadis tambahan dari tim robotika dan mentor mereka untuk meninggalkan Afghanistan.
Penyelamatan 10 anak perempuan Afghanistan bukanlah tantangan pertama yang Reneau tangani dalam hidupnya.
Sebelumnya, dia telah berjuang untuk memiliki studio senam dan lulus dari Universitas Luar Angkasa Internasional NASA.
Pada 2011, dia memutuskan kembali kuliah setelah 30 tahun dia keluar untuk membesarkan 11 anaknya.
Dia mendaftar di Universitas Harvard pada usia 50 tahun dan menempuh perjalanan lebih dari 3.000 mil per pekan selama 3 tahun untuk mendapatkan gelar master dalam hubungan bisnis internasional.

Foto yang diambil pada 8 April 2020, memperlihatkan anggota dari tim robotika yang seluruhnya perempuan membangun ventilator dalam menghadapi virus corona di Herat, Afghanistan. Gadis-gadis ini membangun ventilator murah dari onderdil mobil, di tengah upaya otoritas kesehatan meningkatkan kemampuan mereka untuk menghadapi pasien. (AFP PHOTO/AHMAD IDRES NADERI)
Sebelum lulus pada Mei 2016, ia belajar pertunjukan piano di Julliard, konservatori seni pertunjukan swasta terkenal di New York City.
Tesis Harvard Reneau tentang Kebijakan Luar Angkasa Amerika Serikat telah memenangkan penghargaan dan telah berulang kali diterbitkan. Dia dinominasikan sebagai Harvard Emerging Leader of the Year 2019.
Sebelumnya, Allyson Reneau (60 tahun) dari Oklahoma yang berada di dewan direksi Explore Mars telah menerbangkan anak-anak perempuan Afghanistan dari Tim Robotika ke acara tahunan "Humans to Mars Conference" pada 2019 lalu.
Tim Robotik Afghanistan tersebut terdiri dari sekelompok gadis berusia 16-18 tahun. Mereka tiba dengan selamat di Doha, Qatar.
Digital Citizen Fund (DCF), organisasi induk tim robotik Afghanistan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Qatar atas dukungan mereka yang tidak hanya mempercepat proses visa tetapi juga mengirim pesawat ke Kabul.
