Kisah Polisi Gunakan Metode Metafisika Mengungkap Kasus Pembunuhan dengan Mendatangkan Arwah Korban

Polisi menceritakan pengalamannya pernah menggunakan metode pemanggilan dukun dalam upaya mengungkap kasus pembunuhan.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUNNEWS.COM
FOTO Ilustrasi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Semua saksi mengaku tidak mengenali korban. Buntu. Itulah kesimpulan awal pengungkapan kasus ini.

Dan jangan membayangkan seperti di adegan film barat di mana polisi mudah sekali menemukan alat bukti menggunakan metode scientific investigation.

Karena di Indonesia, pengungkapan kejahatan menggunakan sidik jari (finger print identification), misalnya, masih susah sekali (pada saat itu).

Hal Itu karena Indonesia belum mempunyai database yang lengkap tentang sidik jari seluruh penduduk Indonesia pada saat itu.

Sedikitnya petunjuk yang ditemukan di lokasi kejadian, membuat polisi kebingungan.

Dua hari kemudian, polisi mengupayakan ‘cara’ lain. Tentu saja cara ini bukan melalui prosedur tetap (protap) kepolisian dalam menangani kasus kejahatan. “Kita libatkan orang pintar, paranormal,” tutur Herman.

Seorang paranormal diundang polisi ke lokasi ditemukannya jenazah.

Polisi meminta, paranormal itu membantunya untuk menguak identitas dan bagaimana korban dibunuh.

Malam itu suasana lapangan sekitar kompleks Unesa sepi.

Jam menunjukkan pukul 00.15 WIB.

Si paranormal mengatakan kepada Herman dan timnya, dia berusaha memanggil arwah yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Sang dukun merelakan tubuhnya dirasuki arwah.

Herman menarik nafas panjang saat mulut paranormal meracau.

Tubuh paranormal menegang.

“Mulut laki-laki itu ngomong ngalor-ngidul tidak jelas. Sepertinya hendak memperkenalkan diri,” ujar Herman.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved