TRIBUNWIKI
Sosok Simson Sipahutar, Penikmat Literasi yang Tengah Kembangkan Pertanian di Kawasan Danau Toba
Sebuah produk muncul yang dinamai master booster pada akhirnya membawanya pada sebuah keberhasilan di bidang pertanian.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
Lahan tidur kini ia mulai garap dengan tetap mendampingi para kelompok tani yang mau belajar.
Semangat mengembangkan pertanian ternyata secara perlahan mendapat sambutan dari sejumlah kelompok tani di kawasan Danau Toba.
Satu hal yang ia mimpikan adalah bahwa masyarakat petani yang ada di kawasan Danau Toba mampu mengolah lahan tidur hingga menghasilkan produk pertanian.
"Dengan memperlihatkan secara langsung kepada petani cara penanaman, perawatan, hingga panen, masyarakat petani pun dapat belajar seputar pertanian. Kita mau secara sukarela menjadi konsultan pertanian," sambungnya.
"Saya sendiri mau, kawasan Danau Toba ini menjadi penangkar bibit pertanian yang akan digunakan di kawasan iki sendiri tanpa harus mengekspor bibit dari luar," sambungnya.
Bukan sekadar menanam kentang, ia sudah terlebih dahulu meneliti lahan yang cocok bagi penanaman bibit kentang dengan sistem pembibitan.
Baca juga: 4 Rekomendasi Tempat Wisata Menarik Bagi Pecinta Alam yang Ada di Danau Toba
"Bibit kentang kualitas varietas bliss ini menghasilkan 16, 264 ton per hektar dengan sistem pembibitan G0. Bibit unggul yang nantinya akan kita kembangkan bekerja sama dengan PT. Indofood terutama dalam pembuatan makanan ringan seperti Chitato," sambungnya.
Seputar produksi kentang, ia menyampaikan bahwa dengan suksesnya pada penanaman awal ini, ia berharap bagi Pemerintah Kabupaten agar mengembangkan pertanian kentang tersebut.
"Kemarin saat kita panen, saya berterimakasih kehadiran Pak Bupati Nikson Nababan. Beliau antusias menjadikan Kabupaten Taput sebagai penangkaran bibit kentang untuk kebutuhan bibit di kawasan kita ini dan kabupaten lain yang masuk dalam kawasan Tapanuli Raya ini," terangnya.
Ia sebut bahwa hal baik bagi petani bila sudah bisa menjadi penangkaran bibit adalah harga yang lebih terjangkau dan juga mampu menghemat anggaran Pemkab Taput.
"Ini juga tentu akan membantu pemerintah dalam penyediaan bibit berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Lalu, kentang yang sudah kita olah di sini akan lebih mudah tumbuh dan berkembang karena sudah beradaptasi dengan tanah di sini," terangnya.
Terobosan yang ia lakukan ini kiranya bisa menjadi alternatif bagi para petani Kabupaten Taput yang selama ini masih didominasi oleh tanaman keras.
Baca juga: Resep Ikan Kembung Masak Taoco dan Cara Membuatnya, Menu Rumahan yang Bikin Makan Lebih Lahap
"Kita berharap para petani di kawasan kita ini melihat hal ini sebagai pembelajaran dan saya sendiri siap membantu para petani untuk mengembangkan pertanian kentang ini. Sebelumnya, kawasan kita ini sudah dikenal sebagai penghasil kentang," terangnya.
Dengan persediaan kentang dari produksi pertanian yang tetap, maka pihaknya akan mudah berkolaborasi dengan perusahaan besar sehingga harga bisa lebih terjamin.
"Harga pun akan lebih stabil bila sudah punya kerjasama dengan perusahaan besar yang membutuhkan komoditi kentang. Dan hal ini sudah kita lakukan," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)