Lakukan Ritual Memanggil Hujan, 6 Gadis Ini Diarak Keliling Desa Tanpa Busana dan Diikat di Tiang

Baru-baru ini sebuah potret enam orang gadis yang telanjang dan diikat ke tiang menghebohkan publik.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
eva.vn
Enam gadis tanpa busana diikat di tiang dan diarak keliling desa sebagai ritual memanggil hujan. 

Barang-barang yang terkumpul akan disumbangkan ke “bhandara” atau dapur umum yang didirikan di depan pura desa.

Baca juga: Percuma Saja Lockdown, Ritual Mandi Bersama Sudah Terjadi, Kini India Sehari 3.980 Jiwa Melayang

Baca juga: Gadis 16 Tahun Dinodai Dukun, 10 Kali Digauli, Tubuhnya Dijamah saat Ritual Menggaet Pria Idaman

Semua penduduk di desa harus menyaksikan adegan ini.

Mereka percaya ritual ini akan menenangkan dewa hujan, membawa hujan lebat untuk meningkatkan hasil panen dan mencegah kekeringan.

“Kami yakin ini akan membantu mendatangkan hujan,” kata seorang warga.

Namun, segera setelah gambar upacara ini menjadi viral di media sosial, gelombang protes dan kemarahan muncul.

Banyak yanag menganggap perilaku ini sebagai pelecehan anak, pelanggaran serius terhadap hak anak.

Enam gadis tanpa busana diikat di tiang dan diarak keliling desa sebagai ritual memanggil hujan.
Enam gadis tanpa busana diikat di tiang dan diarak keliling desa sebagai ritual memanggil hujan. (eva.vn)

Terutama di negara di mana perempuan tidak sepenuhnya dihormati seperti India.

Beberapa laporan mengatakan, di antara enam gadis yang dipaksa berbaris itu, salah satunya masih berusia 5 tahun.

Segera setelah itu, Komite Nasional untuk Perlindungan Hak Anak (NCPCR) menghubungi pemerintah distrik Damoh untuk meminta laporan dan penjelasan.

Mereka meminta agar masalah ini diselesaikan dalam waktu 10 hari.

Dalam pemberitahuan yang dikeluarkan oleh NCPCR, mereka meminta sertifikat usia gadis yang telanjang, laporan investigasi dan dokumen lainnya.

Menurut inspektur polisi, DR Tenivar, penduduk desa telah mengikuti praktik ini setiap tahun dengan tujuan berdoa agar hujan setiap musim kemarau.

Baca juga: Ditangkapnya Puluhan Model Tanpa Busana di Dubai, Hukuman Makin Ditegakkan dengan Ketat

Baca juga: Terlanjur Mau Video Call Tanpa Busana, Mama Muda Masuk Perangkap Duda Durjana Mengaku Aparat

Semuanya juga dilakukan dengan persetujuan para gadis.

Tenivar menambahkan, ibu-ibu dari para gadis tersebut juga setuju dan menyiapkan upacara untuk putrinya.

Namun, polisi saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut untuk melihat apakah ada gadis yang dipaksa untuk melakukan tindakan itu.

Sementara itu, seorang pejabat di distrik Damoh mengatakan, dalam kasus seperti itu, pemerintah daerah hanya dapat membuat penduduk desa sadar bahwa perilaku takhayul seperti itu sia-sia dan tidak dapat membawa hasil yang mereka inginkan.

(yui/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved