Kecanduan Game Online, Bocah 11 Tahun Ini Curi Uang Rp 42 Juta, Ibunya Sampai Syok

TRIBUN-MEDAN.com – Seorang ibu kaget saat tahu putranya yang kecanduan game mencuri uangnya sebesar $ 4.000 (sekitar Rp 42.136.410) dalam rentang waktu tiga bulan.

Uang itu tidak hanya digunakan untuk memberi kecanduan gamenya, tetapi juga untuk mentraktir teman-temannya makan mewah.

Menurut Shin Min Daily News, seorang wanita berusia 43 tahun bernama Linda mengatakan bahwa dia tahu ada sesuatu yang salah ketika putranya tidak meminta uang sakunya untuk sementara waktu.

Baca juga: Kurang Ajar, Dua Bandit Kampung Maling Kotak Infak untuk Main Game Online

Baca juga: Suami Istri Kompak Jadi Penadah Barang Curian, Pelakunya Dibekuk saat Asyik Main Game Online

Pada 12 September, Linda menjadi lebih curiga setelah menemukan $58 (Rp 610.977) di dalam dompet putranya.

Sang ibu melanjutkan untuk melakukan "interogasi yang intens" dan anak laki-laki itu akhirnya mengakui bahwa dia telah mengambil uang dari dompetnya.

Dia juga mengaku bahwa dia telah menggunakan uang itu untuk berbelanja dan mentraktir teman-temannya.

Putranya juga membeli kartu hadiah online untuk menambah kredit game selulernya.

Ini mengejutkan Linda karena putranya bahkan tidak memiliki ponsel sendiri.

Dia hanya diperbolehkan menggunakan ponsel sepupunya selama dua jam setiap hari, mengingat pekerjaan rumahnya telah selesai.

“Saya memeriksa transaksi dan menemukan bahwa pada awalnya, dia mengisi ulang kredit dalam puluhan dolar, tetapi perlahan-lahan meningkat menjadi lebih dari $100 (Rp 1.053.410). Kemudian pada hari tertentu, jumlahnya lebih dari $600 (lebih dari Rp 6 juta),” kata Linda.

Baca juga: KECANDUAN GAME ONLINE, Siswi SMP di Banyumas Meninggal Kena Gangguan Mental Organik

Baca juga: Viral Anak Belanja Game Online Rp 800 Ribu, Orang Tua Marah-marah ke Kasir Minimarket

Secara total, antara Juli hingga September, anak berusia 11 tahun itu menghabiskan lebih dari $3.000 (lebih dari Rp 31 juta) untuk bermain game dan $500 (lebih dari Rp 5,2 juta) untuk makan bersama teman-temannya.

Itu setara dengan dua bulan pengeluaran rumah tangga mereka.

Linda, yang memiliki salon rambut, berbagi bahwa dia biasanya akan mentransfer penghasilan hariannya dari salon rambut langsung ke dompetnya.

Dia tidak pernah sekalipun menyadari ada yang salah.

Saat dia merenungkan kejadian itu, dia memutuskan untuk menganggapnya sebagai pelajaran yang menyakitkan.

Dia berharap dengan berbagi pengalamannya, orang tua lain juga akan menyadari bahaya kecanduan game.

(yui/tribun-medan.com)