Breaking News

Materi Belajar Sekolah

Apa Perbedaan Teks Cerita Sejarah dengan Teks Sejarah? Berikut Ciri-ciri, Struktur, dan Fungsinya

Apa saja pengertian dari teks cerita sejarah? Namun perlu digarisbawahi bahwa teks cerita sejarah berbeda dengan teks sejarah.

Unsplash/Peter Olexa
Ilustrasi menulis buku harian 

TRIBUN-MEDAN.com - Setiap teks memiliki pengertian yang berbeda-beda. Penulisan di dalam teks memiliki gaya yang berbeda-beda. Satu dari sejumlah jenis tulisan yakni teks cerita sejarah.  

Apa saja pengertian dari teks cerita sejarah? Namun perlu digarisbawahi bahwa teks cerita sejarah berbeda dengan teks sejarah. Tulisan ini dilansir dari tribunnews.com yang bersumber dari Modul Informasi Teks Cerita Sejarah Bahasa Indonesia XII oleh Sumiati

Berikut ini pengertian teks cerita sejarah, beserta struktur, ciri-ciri dan fungsinya:

Teks cerita sejarah adalah kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi.

Sementara, teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian atau peristiwa yang benar-benar pernah terjadi atau berlangsung di masa lalu.

Jadi perbedaannya adalah, teks sejarah bukanlah cerita imajinasi, namun dapat disampaikan melalui gaya penulisan prosa nonfiksi maupun fiksi.

Dalam artian, cerita sejarah adalah cerita yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif.

---Struktur, ciri-ciri, dan fungsi teks cerita sejarah---

Baca juga: Resep Makaroni Goreng dan Cara Membuatnya, Ini Pasti Bisa Kita Buat Meskipun Baru Belajar Masak

Baca juga: Resep Makaroni Goreng dan Cara Membuatnya, Ini Pasti Bisa Kita Buat Meskipun Baru Belajar Masak

Struktur Teks Cerita Sejarah

Berikut adalah struktur teks cerita sejarah menurut Kemdikbud:

Teks cerita sejarah, seperti novel, cerpen, dan lain-lain termasuk dalam kategori cerita ulang.

Sehingga, baik teks cerita sejarah ataupun novel sejarah memiliki struktur teks yang sama, yakni orientasi, pengungkapan peristiwa, konflik, komplikasi, evaluasi, dan koda.

a. Pengenalan situasi cerita (orientasi, exposition)

Pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan latar belakang baik waktu, tempat, maupun lokasi dan awal mula kejadian atau peristiwa.

Tokoh dan hubungan antartokoh juga mulai diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya.

b. Pengungkapan peristiwa

Bagian ini mengungkapkan peristiwa atau kejadian awal yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran yang menghadang tokoh, terutama tokoh utama (protagonis).

c. Konflik (rising action)

Disini terjadi peningkatan masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang menyebabkan kesukaran tokoh ikut meningkat pula.

d. Puncak Konflik (komplikasi)

Merupakan bagian yang paling mendebarkan, menghebohkan dan memuncak dari masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang dihadapi oleh para tokohnya.

e. Penyelesaian (resolusi)

Jika tidak diikuti oleh koda, biasanya bagian ini adalah akhir dari cerita (ending) yang berisi pengungkapan bagaimana tokoh utama dan tokoh lainnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpanya.

Terkadang dapat melalui penjelasan maupun penilaian terhadap narasi dan sikap yang dialami oleh tokoh yang terlibat dalam peristiwa.

f. Koda

Koda merupakan komentar yang membahas kembali isi semua peristiwa dan perilaku tokoh yang terlibat.

Terkadang bagian ini memberikan interpretasi amanat, tetapi tidak disarankan.

Lebih baik biarkan pembaca menyimpulkannya sendiri. Bagian ini adalah opsional, terkadang koda digunakan untuk membuat semacam teaser untuk buku lanjutannya, dan sebagainya.

Sebenarnya teks cerita sejarah memiliki tiga struktur penyusun, yaitu:

- Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.

- Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis.

- Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan.

Reorientasi boleh ada, boleh tidak.

Struktur Teks Sejarah

Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Disajikan secara kronologis berdasarkan urutan kejadian atau urutan peristiwa di masa lampau.

2. Berbentuk recon teks atau cerita ulang. Cerita ulang atau recon dibedakan menjadi dari tiga jenis, yakni:

a. Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara langsung.

b. Rekon faktual, berisi kejadian faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta, catatan kepolisian, dsb.

c. Rekon imajinatif, memuat kisah faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik.

3. Sering menggunakan konjungsi (kata penghubung) temporal.

4. Isinya berupa fakta yang diperoleh berdasarkan data-data yang dikumpulkan.

5. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.

Fungsi

Teks cerita sejarah memiliki sejumlah fungsi, di antaranya:

1. Fungsi rekreatif, memberikan rasa gembira dan senang kepada pembaca.

2. Fungsi inspiratif, memberikan inspirasi, imajinasi dan kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk lebih baik lagi.

3. Fungsi intruktif, sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

4. Fungsi edukatif, dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku.

(*)

Baca juga: Resep Combro Telur Asin dan Cara Membuatnya, Kreasi Combro Dengan Rasa yang Paling Nikmat

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved