Warga Pantai Labu Ngamuk, Bakar Mesin Judi Ketangkasan Tembak Ikan

Setelah mesin dikumpulkan warga pun mengumpulkannya di lahan kosong dan membakarnya di Desa Paluh Sibaji. 

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Warga membakar mesin judi tembak ikan di Desa Paluh Sibaji Kecamatan Pantai Labu Deliserdang Jum,at, (1/9/2021).  

TRIBUN-MEDAN.com,DELISERDANG- Ratusan warga Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deliserdang mengamuk dan membakar mesin judi ketangkasan tembak ikan Jumat, (1/9/2021). 

Mesin judi tersebut didapat dari berapa titik desa seperti Paluh Sibaji dan Sarang Burung.

Baca juga: Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit Telah Suntikan Vaksin Covid-19 Kepada 12.050 Warga Kota Medan

Setelah mesin dikumpulkan warga pun mengumpulkannya di lahan kosong dan membakarnya di Desa Paluh Sibaji. 

Informasi yang dihimpun aksi massa yang didominasi kaum ibu-ibu ini sudah dimulai sejak pukul 14.00. 

Awal pertama kali mereka mendatangi lokasi yang ada di dusun II dan dusun III kemudian bergerak ke Desa Pantai Labu Baru  Desa Sarang Burung. 

Meski awal pertama kali aksi ini aksi spontanitas namun lama kelamaan banyak warga lain yang mendukung. 

Beberapa lokasi tempat perjudian yang didatangi oleh warga saat itu berada di rumah Udin Boneng, Ali Paci, Bajeng dan rumah milik Acik Yoko yang berada di Desa Pantai Labu Baru. 

Kepala Desa Paluh Sibaji, Hafiz mengaku aksi ini bisa dilakukan oleh warganya karena memang sudah banyak masyarakat yang resah.

Baca juga: SOSOK Sian Yet, Trainer Bisnis yang Tanamkan Sikap Optimis dan Pantang Menyerah

Disebut kalau Pemerintah Desa juga pernah melakukan penutupan tapi lama kelamaan kembali beroperasi. 

Diakui kalau dalam masalah ini pihaknya mempunyai keterbatasan.

"Sudah ada hampir setahun juga kembali buka. Udah resah kali masyarakat ya cemana pula, suaminya melaut setelah pulang uangnya habis ke situ-situ saja.

Dulu anak-anak yang masih main ke situ belum marah kali tapi karena sekarang suaminya pun ke situ itu yang buat palak orang itu,"kata Hafiz.

Hafis menyebut sekitar sembilan hari lalu masyarakatnya dan masyarakat dari desa lain sudah ada juga menyurati Polsek, Muspika, Polresta sampai Polda. 

Surat meminta agar cepat dilakukan penindakan. Karena tidak juga ada tindakan masyarakatnya pun terpaksa mengambil tindakan sendiri. 

"Suasana tetap kondusif sampai malam ini,"kata Hafiz. 

Baca juga: Telkomsel Orbit Adopsi Gaya Hidup Digital, Kini Jumlah Pelanggan Tumbuh 450 Persen

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. 

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol Muhammad Firdaus yang sempat datang ke lokasi belum bersedia memberikan komentar.

Panggilan melalui telepon selulernya belum bersedia diangkat. Pesan what's app yang dikirimkan juga belum mendapat balasan.

(dra/tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved