Materi Belajar Sekolah

Materi Belajar Bahasa Indonesia SMP: Pengertian Majas dan Jenis-jenis Majas dan Contohnya

Minimal, kalau jago menggunakan majas, followers-mu di Instagram dan TikTok bakal bertambah karena indahnya rangkaian kata yang bagus. 

Ilustrasi
Pengenalan Pengertian dan Jenis-jenis Majas 

Contoh: Isi kepalanya begitu bising ketika ia duduk sendiri di ruang keluarga yang begitu sepi.

8. Antitesis

Ciri khas gaya bahasa ini adalah pasangan kata yang maknanya bertentangan atau berlawanan.

Pasangan kata tersebut biasanya diletakkan berurutan.

Contoh: Setiap perempuan itu cantik, tak jadi soal kurus atau gemuk.

Jenis Majas Sindiran

Gaya bahasa bermajas sindiran bertujuan menyindir perilaku, seseorang, maupun kondisi tertentu.

Untuk tujuan tersebut, kita menggunakan kata kiasan.

Di bawah ini ragam sindiran majas dan contohnya, Sobat.

9. Ironi

Kita menggunakan majas ironi melalui kata-kata yang bertentangan dengan dengan fakta atau kenyataan yang ada.

Sekilas kata-kata yang digunakan tampak seperti pujian, tapi tunggu sampai akhir kalimat ya.

Contoh: Santun sekali perilakunya, bertanya saja pakai teriak-teriak.

10. Sinisme

Dalam sinisme, kita menyindir secara langsung.

Meskipun tanpa memperhalus seperti pada majas ironi, gaya bahasa sinisme tidak dapat serta-merta disebut kasar.

Contoh: Kakakku pelit sekali, tak mau berbagi penganannya denganku.

11. Sarkasme

Sindiran dalam sarkasme disampaikan secara langsung dan cenderung kasar.

Bahkan, sarkasme bisa terdengar seperti hujatan.

Contoh: Kontestan itu suaranya jelek sampai-sampai telingaku sakit dibuatnya.

Penegasan

Gaya bahasa ini bertujuan untuk memperkuat pengaruh dan mendapatkan persetujuan pembaca atau pendengar. Sebagian majas dan contohnya ada di bawah ini.

12. Pleonasme

Majas pleonasme menggunakan kata-kata dengan makna yang sama. Kesan yang diperoleh memang sepertinya kurang efektif, tapi memang sengaja dilakukan agar kita mendapatkan efek penegasan yang diinginkan.

Contoh: Berusahalah berhenti terus mengingat sejarah masa lalu.

13. Repetisi

Gaya bahasa ini tampak pada pengulangan yang berkali-kali digunakan.

Tujuannya sama, pengulangan dilakukan untuk menegaskan.

Contoh: Rumah adalah tempat yang paling nyaman, rumah juga menjadi tempat bernaung dari panas dan hujan.

14. Retorika

Baca juga: Materi Belajar IPA Kelas 7: Barisan Planet dan Objek di Bagian Luar Tata Surya

Baca juga: Materi Belajar Ekonomi Kelas 7: Permintaan, Penawaran dan Harga Pasar

Baca juga: Materi Belajar Matematika Kelas 7: Bilangan Rasional dan Irasional

Majas retorika berbentuk kalimat tanya.

Tentu sudah tahu bahwa kalimat tanya retorika tak memerlukan jawaban. Iya, tujuan kalimat tanya tersebut memang untuk membuat penegasan.

Contoh: Siapa yang tak ingin kuliah di kampus terbaik?

15. Paralelisme

Lumrah digunakan dalam puisi, majas paralelisme ditunjukkan oleh pengulangan kata.

Meskipun diulang-ilang, definisi kata tersebut tak sama antara satu dengan lainnya.

Anafora adalah pengulangan di bagian awal kalimat, sedangkan epifora adalah pengulangan di bagian akhir kalimat.

Contoh:

Cinta itu sabar.

Cinta itu lemah lembut.

Cinta itu memaafkan.

Cinta itu tidak serakah.

Kasih itu penyabar.

Kasih itu tidak pernah marah.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved