Materi Belajar Sekolah

Materi Belajar Bahasa Indonesia Kelas 7: Pengertian Puisi Rakyat, Jenis, dan Ciri-cirinya

Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.

Ilustrasi
Ilustrasi Menulis Kalimat Intransitif 

TRIBUN-MEDAN.com - Materi belajar Bahasa Indonesia kelas 7 membahas pengertian Puisi Rakyat, jenis-jenis puisi rakyat, dan ciri-cirinya.

Mari berkenalan dengan puisi yang merupakan sebuah seni dari sastra.

Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata kias.

Salah satu jenis puisi yang banyak beredar di masyarakat Indonesia adalah puisi rakyat.

Apa itu puisi rakyat ?

Apa saja ciri maupun jenisnya?

Kita simak penjelasannya!

Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.

Puisi ini merupakan jenis puisi lama, sehingga terikat dengan struktur dan ciri baik dalam hal panjang dan pendek suku kata, lemah tekanan suara, maupun rima serta isi.

Dalam puisi rakyat ini ada beberapa ciri khusus yang membedakan dengan puisi lain pada umumnya, yaitu merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya,

penyampaiannya lewat mulut ke mulut jadi merupakan sastra lisan, dan sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Di samping itu ada beberapa aturan-aturan yang ada dalam puisi lama, antara lain jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata tiap baris, dan irama.

Berdasarkan aturan-aturan tersebut ada beberapa jenis puisi rakyat, diantaranya pantun, syair dan gurindam.

Baca juga: Materi Belajar Sains: Tahapan-tahapan Terjadinya Hujan dan Jenis-jenis Hujan

Baca juga: Materi Belajar Sosiologi SMA: Perbedaan Akulturasi dan Asimilasi dan Contoh yang Terjadi

Untuk lebih jelasnya mengenai ketiga jenis puisi tersebut, berikut penjelasannya:

Pantun

Pantun merupakan bentuk puisi Indonesia (melayu) yang terdiri atas sampiran da nisi, tiap baitnya biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b.

Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah, dimana dalam Bahasa Tagalog pantun disebut tonton, dalam Bahasa Jawa disebut tuntun.

Contoh : pisang emas dibawa berlayar (a), masak sebiji di atas peti (b), hutang emas boleh dibayar (a), hutang budi dibawa mati (b).

Syair

Kata syair berasal dari Bahasa Arab “syu’ur” yang berarti perasaan.

Syair umumnya ditulis untuk menceritakan sesuatu sehingga, syair memiliki bait yang sangat banyak.

Adapun jenis syair yaitu syair agama, syair kiasan, syair romantic, dan syair sejarah.

Contoh : semua manusia kan pasti mati (a), baik petani ataupun menteri (a), mari kita bercermin diri (a), agar kita tak sampai merugi (a).

Gurindam

Jenis puisi rakyat yang terakhir adalah gurindam.

Ini adalah salah satu bentuk puisi lama dan memiliki pengaruh sastra Hindu.

Guridam terdiri atas dua bait dan tiap baitnya terdiri atas dua baris, yang memiliki rima a-a.

Sekilas, guridam terlihat sama dengan karmina atau pantun kilat namun pada guridam baris pertamanya adalah sebab atau syarat sementara baris kedua merupakan akibat atau tujuan dan umumnya dipakai untuk menyampaikan nasihat.

Contoh : belajar janganlah ditunda-tunda (persoalan), karena kamu tidak akan kembali muda (jawaban), jika kamu terus menunda (sebab), hilanglah sudah kesempatan berharga (akibat).

(*/tribun-medan.com)

Baca juga: Materi Belajar Fisika Kelas 7: Pengertian dan Perbedaan Energi Kinetik dan Potensial

Baca juga: Materi Belajar Ekonomi: Empat Fungsi Pajak, Budgeting, Mengatur, Stabilitas, dan Redistribusi

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved