Materi Belajar Sekolah
Materi Belajar Sejarah: Hasil Kongres Pemuda 1 dan M. Yamin Pencetus Ide Pembentukan Bahasa
Kegiatan ini mempertemukan persatuan-persatuan pemuda yang bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatra, dan organisasi lainnya.
Bahwa keberhasilan hanya akan terwujud melalui gerakan yang besar.
Punggawa-punggawa organisasi harus menyepakati adanya cita-cita persatuan dan kemerdekaan Indonesia, konsep bangsa dan negara Indonesia, serta berbagai kegiatan kepemudaan di banyak bidang.
Meski begitu, hasil dari Kongres Pemuda 1 ini cenderung samar-samar.
Dikarenakan pertama kalinya terdapat forum seperti ini, masing-masing pihak berusaha keras untuk menemukan persamaan yang ada.
Kemudian mengedepankannya menjadi inti perjuangan, mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang menghambat pergerakan.
Masih ada keraguan, perbedaan pemahaman, dan kurang pengertian satu sama lain.
Hal ini sedikit banyak didasarkan oleh masih kuatnya kepentingan yang bersifat ideologis atau etnosentris.
Selain itu juga dapat dikatakan sebagai hasil jangka panjang dari politik pecah belah Belanda (devide et impera).
Dampak Kongres Pemuda 1
Dampak Kongres Pemuda 1 secara umum adalah dimulainya kesadaran dalam pergerakan bersifat nasional.
Sebelumnya organisasi yang ada bersifat ideologis, kedaerahan, atau berdasarkan identitas tertentu yang terpecah-pecah.
Sikap pemerintah kolonial yang keras terhadap pergerakan radikal akan selalu berhasil memadamkan pergerakan.
Dalam pertemuan ini, disadari bahwa pergerakan secara nasional akan meningkatkan daya tawar bangsa Indonesia di hadapan pemerintah.
Memaksa mereka untuk mendengarkan pendapat berbagai kalangan dan mengedepankan keadilan seperti yang diharapkan.
Dengan ini, cita-cita kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia semakin realistis untuk dicapai.
Dampak penting yang lainnya adalah bahwa Kongres Pemuda 1 ini disepakati sebagai awal dari pertemuan selanjutnya.
Kongres Pemuda 2 yang dilaksanakan pada tahun 1928 kemudian menjadi titik balik yang lebih kuat dalam perumusan identitas bangsa Indonesia sebagai sebuah pergerakan menuju kemerdekaan.
Kesepakatan ini dilakukan untuk menindaklanjuti hasil-hasil dari Kongres Pemuda 1 yang masih samar dan perlu diterjemahkan dalam putusan atau kegiatan tertentu.
(*/tribun-medan.com)