Longsor Maut Sibolangit

KORBAN Longsor Ungkap ke Karo Mau Ziarah dan Tanya Adat Istiadat untuk Rencana Nikah Tahun Depan

Diketahui, awalnya Ferdinan berangkat dari Medan menuju Desa Tanjung, Kabupaten Karo bersama dengan calon istrinya, Novita.

TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY
Ferdinan Tarigan, korban bencana longsor di Sibolangit terbaring di ruang rawat inap Rindu B RSUP Adam Malik, Senin (25/10/2021). 

TRIBUN-MEDAN.com - Ferdinan Tarigan, korban yang selamat dari bencana longsor di Sibolangit menceritakan sebelumnya baru saja dari Desa Tanjung, Kabupaten Karo, untuk ziarah ke makam calon istrinya dan mau pulang menuju Kota Medan.

Diketahui, awalnya Ferdinan berangkat dari Medan menuju Desa Tanjung, Kabupaten Karo bersama dengan calon istrinya, Novita.

Selain itu ada juga ibu Novita bernama Layani, Gusrini selaku teman Nobita, dan Armando sebagai teman dekat Ferdinan. Rombongan ini berangkat naik mobil Xenia.

"Saya rencana nikah dengan Novita pada Maret 2021. Jadi sebelum kami menikah karena ayah Novita sudah meninggal makanya kami ziarah ke Desa Tanjung," ujarnya kepada Tribun Medan saat dijumpai di ruang Rindu B RSUP Adam Malik, Senin (25/10/2021).

Saat itu, Novita dan dirinya sekalian berjumpa dengan salah satu saudara ayah Novita di daerah Desa Tanjung.

Kegiatan itu untuk menanyakan perihal adat istiadat, serta tahapan yang mau dilalui untuk menikah.

Sehabis itu, dikatakannya, karena Novita kurang mengerti adat, ia mencari - cari saudara ayahnya yang ada di sana.

"Lalu, kami pulang ke Medan," ujarnya.

Selain itu, ia mengaku sama sekali tidak melihat keberadaan Novita, Layani, dan Armando. Makanya, saat ia mulai sadar dari kecelakaan itu, teriakan minta tolong Gusrini terdengar jelas olehnya.

"Semalam juga saya telpon Gusrini dan kondisinya sudah membaik atau sehat," ujarnya.

Ia pun menjelaskan bagian tubuh yang paling sakit saat ini adalah tangan kanannya. Sementara untuk bagaian wajah ada lebam di sekitar mata kanannya.

Hasil medis RSUP Adam Malik dikatakannya tidak ada menunjukan luka serius di bagian kepalanya. Di areal perutnya juga tidak mengalami luka dalam.

"Untuk mata saya juga masih bisa melihat dengan baik," tutupnya.

GETIR, Ibu dan Putri Satu-satunya Meninggal akibat Longsor Sibolangit, Inilah Pesan Terakhirnya

Sungguh getir dan memilukan, kisah di balik korban longsor maut Sibolangit.

Layani Bangun (ibu) dan Novita Sari Sembiring (anak) adalah korban yang meninggal dunia akibat tertimpa longsor di Sibolangit pada Minggu, (24/10/2021) malam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved