Bobby Nasution Pastikan Turun Tangan soal Rumah Lansia Ditutup Pagar Seng 2 Meter oleh Pengusaha
Kabar penutupan akses rumah warga secara sepihak oleh pengusaha di Jalan Ringroad Kecamatan Medan Sunggal, sudah sampai ke telinga Bobby Nasution
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kabar penutupan akses rumah warga secara sepihak oleh pengusaha di Jalan Ringroad Kecamatan Medan Sunggal, sudah sampai ke telinga Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Menantu Presiden Jokowi itu pun memastikan akan turun tangan menyelsaikan persoalan tersebut.
Adapun pemilik rumah yang kini ditutup tembok dan pagar seng setinggi 2 meter itu merupakan pasangan lanjut usia, yakni Toga Raja Manurung (78) dan Rosma Br Sinurat (72).
Bobby mengatakan akan mengecek kondisi penutupan pagar rumah sekaligus akses keluar masuk warga.
"Nanti saya cek ya. Karena memang itukan pertama itu jalan nasional, tentunya drainasenya juga biasanya pengelolaannya drainase nasional," ujarnya.
Ia menuturkan akan memberikan teguran jika pihak pengusaha menyalahi aturan.
"Kami pemda hanya boleh merapikan saja, membersihkan saja. Nanti kalau ada yang menyalah di situ tetap memang wewenang dari kami, nanti coba saya akan lihat, nanti kalau memang menyalah kita kasih teguran," katanya.
Baca juga: Kasihan, Akses Masuk Rumah Warga Ditembok Pengusaha, Minta Tolong ke Menantu Presiden Jokowi Dibantu
Sebelumnya, warga Jalan Ringroad, Kecamatan Medan Sunggal mengeluhkan akses keluar masuk rumahnya yang berada di depan Ringroad City Walks.
Pemilik rumah, Rosma Br Sinurat mengatakan pemagaran rumah tersebut dilakukan secara sepihak.
"Sudah satu tahun belakangan ini ditutup dan akses kami tidak bisa keluar masuk, ditutup secara sepihak, tidak ada komunikasi sama sekali," ujar Rosma, Selasa (26/10/2021).
Dikatakan Rosma, dirinya sudah tinggal di lokasi ini selama 45 tahun.
Di depan rumahnya itu, terdapat lahan seluas empat meter yang merupakan milik negara.
"Kami sudah tinggal di sini selama 45 tahun sekitar setahun lalu mereka (pengusaha) masuk ke sini, mereka garaplah ini jadi lahan parkir," katanya.
Ia menambahkan, sebelumnya lahan yang merupakan lokasi drainase milik Pemerintah Kota Medan tersebut, diminta untuk dirawat oleh pemilik rumah.
"Jadi sisa lahan empat meter itu mereka minta kami rawat supaya tidak kotor dan terbengkalai. Jadi kami tanamlah di situ pohon mangga dan tanaman-tanaman lain," ucapnya.
