TRIBUNWIKI
SOSOK Prof Dr Eng Himsar Ambarita, Dosen yang Masuk dalam Kategori Ilmuwan Berpengaruh di Dunia
Gelar tersebut bukanlah hal mudah untuk dilalui, Eng menceritakan bahwa dirinya juga kerap gagal dalam penelitian.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN. COM, MEDAN- Prof Dr Eng Himsar Ambarita ST, MT, merupakan guru besar Universitas Sumatera Utara ( USU) dari Fakultas Teknik yang masuk peringkat 44 kategori ilmuan berpengaruh di dunia.
Gelar tersebut bukanlah hal mudah untuk dilalui, Eng menceritakan bahwa dirinya juga kerap gagal dalam penelitian.
Menurut pria kelahiran 10 Juni 1972 ini ia mengaku tidak menyangka akan mendapatkan gelar tersebut.
Baca juga: RANGKUMAN Ikatan Cinta Malam Ini, Transplantasi Kornea Mata Nino Dibatalkan, Andin Terkejut Membalas
"Jadi 2 persen Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia itu datanya dari Elsvier BV dan Stanford University yang dirilis Update databasenya memuat 58 ilmuwan berafiliasi Indonesia yang masuk daftar dalam kategori single Year," Jelas guru besar yang mengambil pendidikan S3 di Muroran Institute of Technology, JAPAN.
Diceritakan guru besar yang mengambil S2 di Institut Teknologi Bandung ( ITB) ini juga bahwa dirinya telah banyak melakukan kegiatan riset.
Satu risetnya yang berjudul Rancang Bangun Mesin Pengering Surya Kontinu Sistem Integrasi Photovoltaic-Thermal (PV-T) dan Thermal Storage, dianggap oleh Elsevier-Stanford University merupakan riset terbaik yang membuat ia masuk dalam kategori ilmuan berpengaruh itu.
"Riset saya yang itu dinilai mereka kualitasnya memiliki dampak yang sangat baik. PV-T itu merupakan penelitian matahari.
Dimana pengering matahari bisa dilakukan malam hari. Sehingga waktu pengeringan hanya membutuhkan waktu yang pendek" Ucapnya.
Beberapa riset telah dilakukan oleh guru besar yang sering dipanggil dengan sebutan Himsar ini di antaranya Perbaikan Mutu Kakao Indonesia melalui Metode Pengeringan (2013-2014), Karakteristik Adsorben campuran Alumina Aktif dan Karbon Aktif sebagai Generator Mesin Pendingin Energi Surya (2014-2015).
Baca juga: Kadung Melekat dengan Imej Seksi, Artis Cantik Ini Mengaku Terjeblos, Kini Perang Batin
Kemudian Modifikasi dan pengujian mesin diesel berbahan bakar ganda (dual-fuel) diesel-biogas (2016), Rancang Bangun Alat Desalinasi Air Laut Energi Surya Hibrida Sistem Vakum Alami Bertingkat (2016-2017),
Rancang bangun pemanas air tenaga surya system pipa panas menggunakan Fluida Sekunder (2017), Mesin Pengering kompak yang memanfaatkan panas buang kondensor sistem pengkondisian udara (2017) dan Pengembangan, Analysis dan Optimasi Kolektor Surya Plat Datar Hybrid (2018).
"Masih banyak karya yang saya hasilkan, di masa pandemi ini, saya juga menciptakan beberapa alat, di antaranya bilik sterilizer dan nano healing yang sudah di hak cipta dan di hak paten kan, " Ucapnya.
Selain melakukan penelitian, ia juga telah menerbitkan dua buku berjudul Perpindahan Panas dan Massa (Penyelesaian Analitik dan Numerik) dan Termodinamika Teknik Fundamental dan Aplikasi, pada tahun 2017.
Sampai saat ini ia masih terus menulis dan aktif sebagai pembicara dalam berbagai forum nasional maupun internasional.
Selama lima tahun terakhir, ia mendapatkan beberapa penghargaan, yakni Best Published Paper 2006 dari Japan Solar Energy Society di tahun 2007, Penghargaan Inovasi Bidang Otomotif Sumatera Utara dari IMI Sumut pada tahun 2013.