Materi Belajar Sekolah

Daftar Pahlawan Nasional dari Sumut: Raja Sisingamangraja XII, Djamin Ginting hingga TB Simatupang

Berikut daftar pahlawan nasional dari Sumatera Utara (sumut). Para tokoh ini berkontribusi dalam perjuangan NKRI.

HO
Foto Djamin Ginting 

Lahir : Sibuluan, Sibolga, 19 Februari 1899

Wafat : Jakarta, 07 Oktober 1962

Umur : 63 tahun

Agama : Kristen Protestan

Lulusan sekolah dokter STOVIA

  • Ferdinand pernah bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Menteri Penerangan, Menteri
  • Hubungan Antar Daerah, Menteri Transmigrasi, dan Menteri Kesehatan (pejabat sementara).
  • Gubernur Sumatera Utara.

Namanya sekarang diabadikan menjadi nama bandara di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Penetapan gelar pahlawan nasional: S. K. Presiden No. 361 Tahun 1962, bertanggal 17-11-1962.

3. K. H. Zainul Arifin

Lahir : Barus, Tapsel, 2 September 1909

Wafat : Jakarta, 2 Maret 1963

Usia : 53 tahun

Agama : Islam

  • HIS (Hollands Indische School)
  • Sekolah menengah calon guru, Normal School.
  • Pengetahuan agama di Madrasah di surau dan saat menjalani pelatihan seni bela diri pencakusia 16 tahun.
  • Aktif dalam kegiatan seni sandiwara musikal Melayu, Stambul Bangsawan sebagai penyanyi dan pemain biola.
  • Stambul Bangsawan merantau ke Batavia (Jakarta).
  • Pada tahun 1955 itu pula Zainul berangkat haji untuk pertama dan terakhir kali ke Tanah Suci bersama Presiden Soekarno. Di sana ia dihadiahi sebilah pedang berlapis emas oleh Raja Arab Saudi, Raja Saudi. Beliau Wafat tertembak peluru saat shalat Idul Adha (14-05-1962) di barisan terdepan bersama Soekarno, yang diarahkan seorang pemberontak DI/TII dalam percobaannya membunuh presiden. Zainul Arifin akhirnya wafat 2 Maret 1963 setelah menderita luka bekas tembakan dibahunya selama sepuluh bulan.
  • Anggota GP Ansor 1930
  • Ketua Cabang NU Jatinegara
  • Ketua Majelis Konsul NU Batavia hingga 1
  • Wakil NU dalam kepengurusan Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi)
  • Aktif dalam organisasi kepemudaan NU, GP Ansor,
  • Pegawai PAM di pemerintahan kotapraja kolonial (Gemeente) 5 tahun,
  • Guru sekolah dasar dan mendirikan balai pendidikan Bantuan hukum bagi masyarakat Betawi
  • Aktif kembali dalam kegiatan seni sandiwara musikal tradisional Betawi yang berasal dari
    tradisi Melayu, Samrah
  • Mendirikan kelompok samrah bernama Tonil Zainul
  • Wakil partai Masyumi di Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP)
  • Memimpin gerilya Laskar Hizbullah di Jawa Tengah dan Jawa Timur (Agresi Militer I dan II.)
  • Anggota Komisariat Pemerintah Pusat di Jawa (KPPD), masa Pemerintahan Darurat Republik
    Indonesia (PDRI) yang berkedudukan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
  • Sekertaris Pucuk Pimpinan TNI.
  • Wakil Partai Masyumi di DPRS (1949)
  • Wakil Partai NU
  • Wakil perdana menteri 
  • Tokoh penting yang berhasil menempatkan partai NU ke dalam "tiga besar" pemenang Pemilu 1955, dimana jumlah kursi NU di DPR meningkat dari hanya 8 menjadi 45 kursi.
  • Wakil ketua I DPR RI, setelah Pemilu 1955,
  • Wakil NU dalam Majelis Konstituante
  • Ketua DPR Gotong Royong (DPRGR)

Penetapan: S. K. Presiden No. 35 Tahun 1963, bertanggal 4-3- 1963.

4. Mayjen TNI Anm. D. I. Pandjaitan

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved