Lama Terbengkalai, Akhirnya Jembatan Gantung Limausundai Diperbaiki
Menurut dia, Dinas PUPR Binjai memperbaiki jembatan gantung tersebut dengan anggaran pemeliharaan rutin.
Penulis: Satia | Editor: Ayu Prasandi
Keadaan ini tentu saja membuat Jembatan Gantung Limau Sundai relatif berbahaya untuk dilalui warga.
Bahkan rawan roboh secara tiba-tiba. Sebab, daya tahan jembatan yang semakin rendah dikhawatirkan tidak akan mampu menahan beban yang besar.
Karenanya, Pemko Binjai diminta untuk melakukan perbaikan menyeluruh terhadap konstruksi Jembatan Gantung Limau Sundai.
Terlebih, jembatan yang didirikan dalam bentuk bangunan permanen pada 1971 silam ini merupakan salah satu landmark kebanggaan masyarakat Kota Binjai.
Jembatan ini dahulunya menjadi akses penting dalam mendukung aktivitas perniagaan dari dan menuju Pasar Tavip.
Pramita Grup Medan pun dikabarkan mau memperbaiki Jembatan Limau Sundai, tapi belum terealisasi.
Kepling IV Kelurahan Limau Sundai, Amri Adi Harahap menilai, rusaknya konstruksi jembatan gantung sudah terjadi sejak setahun belakangan.
Namun, kondisinya semakin parah sejak sebulan terakhir.
Baca juga: Telkomsel Digital Creative Entrepreneurs, Langkah Mendorong Pertumbuhan UMKM Lokal
Ini terjadi akibat terlepas beberapa baja penahan dan bantalan kayu di sisi kiri dan tengah jembatan.
"Sebenarnya kita masih tunggu perbaikannya. Sebab laporannya sendiri kita sampaikan ke Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Kota Binjai," ujar Amri didampingi dua tokoh masyarakat setempat, Aminullah dan Guntur.
Sebagai langkah pencegahan, dia mengaku upaya yang dilakukan hanya berupa penyampaian imbauan secara lisan agar warga dan pengendara sepeda motor lebih berhati-hati saat melintasi Jembatan Gantung Limausundai.
"Kalau kira-kira kondisi kerusakan jembatan semakin parah, ya terpaksa nanti kita tutup sementara untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan," kata Amri.
(wen/tribun-medan.com)