Dugaan Pemerasan Oknum Polisi

Polda Sumut Akui Personel Datangi Lokasi Pijat, Dalami Dugaan Pemerasan

Polda Sumut mengakui ada datang ke lokasi pijat yang terapisnya ngaku diperas oknum petugas Renakta. Namun mereka membantah petugas lakukan pemerasan

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
HO
Potongan rekaman CCTV saat petugas Polda Sumut diduga menjebak dan memeras panti pijat 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Petugas Subdit Renakta Dit Reskrimum Polda Sumut dituding melakukan penjebakan, dan memeras tempat pijat yang ada di Kota Siantar.

Tidak tanggung-tanggung, terapis yang diamankan mengaku sempat dimintai uang Rp 100 juta.

Belakangan, uang yang diminta turun menjadi Rp 50 juta, lantaran pekerja tidak punya uang.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengakui memang benar ada petugas Renakta Dit Reskrimum Polda Sumut yang sempat mendatangi lokasi panti pijat di  Jalan MH Sitorus, Kota Siantar.

Namun Hadi tidak mengaku, ada petugas yang menerima uang sebesar Rp 50 juta itu.  

"Betul ada, pengungkapan itu berawal dari adanya pengaduan masyarakat tentang dugaan tempat prostitusi. Kemudian ditindaklanjuti oleh Subdit Renakta dengan melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa karyawan untuk mendalami," kata Hadi, Kamis (4/11/2021) malam.

Ketika disinggung kembali soal uang Rp 50 juta, Hadi mengaku akan mendalaminya.

Sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak turut angkat bicara soal anak buahnya yang diduga memeras tempat pijat dan menjebak terapis.

Panca mengatakan, dia akan mengecek lebih lanjut informasi tersebut.

Sebab, Panca baru mendengar kabar ini. 

"Trims infonya, tolong konfirmasi ke Kabid Humas ya, dan saya akan cek," tegas Jendral bintang dua ini, Kamis (4/11/2021).

Ia pun mengucapkan terima kasih setelah dikirim video yang diduga anggotanya yang terekam kamera CCTV di sebuah ruangan. Panca menyebutkan agar awak media mengkonfirmasi ke Kabid Humas Polda Sumut.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi belum memberi komentar.

Baca juga: Daftar Panjang Perwira yang Dicopot Kapolda Sumut Karena Diduga Tidak Profesional Bekerja

Sebelumnya, sejumlah pria mengaku dari Polda Sumut dituding melakukan penjebakan, dan memeras tempat pijat yang ada di Kota Siantar.

Dalam aksinya, sejumlah oknum polisi ini meminta uang sampai Rp 50 juta.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved