Tercatat Ada 10 Senjata Paling Mematikan dalam Sejarah Perang Dunia 1
Anda perlu mengetahui senjata-senjata paling mematikan dalam Perang Dunia 1. Perang Dunia I yang juga dikenal sebagai Perang Besar
Perang Dunia I melihat banyak perkembangan dalam senjata seperti pesawat pembom, dan senapan mesin otomatis dan portabel, tetapi didominasi oleh artileri.
Tujuan utama mereka adalah menembakkan proyektil berisi bahan peledak jarak jauh.
Tidak seperti infanteri dan kavaleri, artileri tidak bisa masuk ke dalam pertempuran secara mandiri.
Dua jenis artileri utama generasi awal yang digunakan dalam perang adalah artileri medan ringan yang ditarik oleh kuda dan senjata berat yang digerakkan oleh traktor.
Penggunaan artileri meningkat selama masa perang dan jumlahnya tinggi pada akhir perang. Pada tahun 1914, pasukan artileri berjumlah 20 persen dari tentara Perancis, dan pada 1918 jumlahnya meningkat menjadi 38 persen. Sebagian besar kematian dalam perang disebabkan oleh artileri, yang diperkirakan sekitar dua pertiga dari semua kematian.
5. Senapan Mesin: Maxim MG 08
Maxim MG 08 atau Maschinengewehr 08 adalah adaptasi dari senapan mesin asli, sistem senapan mesin otomatis penuh dunia pertama yang dikembangkan oleh Sir Hiram S Maxim pada 1884.
Tentara Jerman membuat salinan langsungnya dan menyebarkannya selama Perang Dunia I. Selama Pertempuran Somme pada 1 Juli 1916, hanya dalam satu hari Inggris kehilangan 21.000 orang, sebagian besar karena senapan mesin versi Jerman. Varian MG 08 digunakan selama perang dan bahkan selama Perang Dunia Kedua.

Chlorarsine adalah salah satu dari kelompok senjata kimia yang menyebabkan gangguan pernapasan jangka pendek tetapi intens. Ini dirancang untuk melumpuhkan sementara dan menakuti pasukan musuh.
Jerman menggunakan gas mustard pertama pada 1917. Setelah menghadapi beberapa serangan dari gas, Sekutu menamakannya Hot Stuff atau HS atau hanya H pada akhir perang.
Gas mustard atau mustard belerang menyebabkan lepuh besar pada kulit dan paru-paru. Gas mustard tidak dapat dengan mudah dideteksi kecuali di bawah serangan langsung.
Tentara sering mendeteksinya dari baunya yang tidak biasa, tetapi masker gas seringkali terbukti tidak memadai karena gas menembus filter dan rumah masker.
Chlorarsine, gas mustard, dan juga phosgene menyebabkan sekitar 160.526 korban dan sekitar 4.000 kematian di antara pasukan Inggris.

7. Fosgen dan Gas Air Mata
Perang kimia selama Perang Dunia I mencakup berbagai jenis bahan kimia. Perancis adalah yang pertama menggunakannya dalam pertempuran melawan Jerman pada Agustus 1914.
Sementara bahan kimia yang tepat tidak diketahui, baik xylyl bromide dan etil bromoasetat diduga menjadi campuran awalnya.
Gas air mata tidak dirancang untuk membunuh melainkan membuat musuh tidak mampu mempertahankan posisinya. Gas air mata juga membuka pintu bagi bahan kimia yang lebih mematikan seperti klorin.