Materi Belajar Sekolah
Penyebab Runtuhnya Negara Uni Soviet dan Dampak Runtuhnya Negara Uni Soviet
Pernakah mendengar negara Uni Soviet? Negara ini menjadi negara paling adikuasa di daratan bumi waktu lalu.
TRIBUN-MEDAN.com - Pernakah mendengar negara Uni Soviet? Negara ini menjadi negara paling adikuasa di daratan bumi waktu lalu.
Namun, nama Uni Soviet berganti dengan sejumlah wilayah memilih hengkang dengan membangun negara sendiri.
Pecahan ini membuat banyak negara di daratan Eropa. Akhirnya, Uni Soviet bubar dan membangun negara masing-masing.
Inilah keruntuhan Uni Soviet, simak sampai habis ya.
Uni Soviet merupakan pemenang Perang Dunia II pada 1947-1991.
Uni Soviet menjadi pusat dari aliansi negara komunis Blok Timur selama Perang Dingin.
Hingga awal tahun 1991, Uni Soviet adalah negara dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia.
Masa kejayaan Uni Soviet tidak mampu bertahan lama.
Seletelah 69 taun berdiri, Uni Soviet mengalami keruntuhan pada Desember 1991.
Keruntuhan Uni Soviet bermula dari kemerosotan ekonomi pada sekitar tahun 1980.
Kemerosotan ekonomi tersebut berdampak negatif pada seluruh aspek kehidupan Uni Soviet.
• Mengenal Sejarah Bahasa Mandarin dan 7 Bahasa Paling Sulit di Dunia
• Ekosistem Air: Pengertian, Ciri-ciri Ekosistem Air, dan Jenis-jenis Ekosistem Air
Penyebab runtuhnya Uni Soviet:
- Munculnya ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elite terhadap penerapan sistem komunisme.
- Sistem ekonomi sentralistik yang diterapkan mennyebabkan susahnya pemerataan kesejahteraan dan perkembangan ekonomi daerah.
- Korupsi di kalangan partai komunis dan pemerintahan.
- Munculnya gerakan separatisme di negara-negara bawahan Uni Soviet.
- Presiden Michael Gorbachev dan Boris Yeltsin gagal melakukan perbaikan sistem pemerintahan komunis di Uni Soviet.
Proses keruntuhan
Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, Mikhail Gorbachev sebagai presiden Uni Soviet menerapkan Perestroika (restrukturisasi politik dan ekonomi) untuk memperbaiki krisis Uni Soviet pada tahun 1985.
Secara umum, kebijakan Perestroika berusaha mengubah sistem komunisme menjadi lebih demokratis.
Kebijakan Perestroika mempunyai tiga prinsip utama yaitu Glasnost (keterbukaan politik), Democratizatsiya (demokratisasi) dan Rule of Law.
Kebijakan Perestroika pada perkembangannya dianggap sebagai blunder yang mempercepat keruntuhan Uni Soviet.
Kebijakan tersebut menyebabkan pertentangan antara kelompok moderat, konservatif, dan radikal tentang sistem komunisme di Uni Soviet.
Selain itu, kebijkan Perestroika juga memunculkan keinginan negara-negara bagian untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet.
Pada tahun 1990, kekuasaan komunis mulai runtuh di negara-negara bagian Uni Soviet.
Mereka menganggap bahwa sistem komunisme telah hancur, karena tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Akhirnya negara-negara tersebut mulai melepaskan diri pada pertengahan tahun 1991. Uni Soviet secara resmi dibubarkan pada 25 Desember 1991 ditandai dengan mundurnya presiden Mikhail Gorbachev.

Dampak keruntuhan Uni Soviet
Dalam buku Dari Uni Soviet hingga Rusia (2014) karya Andi Rafael Saputra, keruntuhan Uni Soviet memberikan dampak yang masif bagi aspek sosial, ekonomi dan politik dunia. Berikut dampak runtuhnya Uni Soviet:
- Berakhirnya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur
- Muncul 15 negara baru di kawasan Eropa Timur
- Menandai kehancuran sistem komunisme di dunia
- Menimbulkan krisis ekonomi di kawasan Eropa Timur
• Sejarah dan Pembentukan Taman Nasional Gunung Lauser, Belanda Ternyata Ikut Andil
• Perkembangan Partai Komunis China: Sejarah Pembentukan dan Tokoh-tokoh yang Memimpin Negara
(*/tribun-medan.com)
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari tribun-medan.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tribun Medan Update", caranya klik link https://t.me/tribunmedanupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.