E Parking tak Berjalan
E-Parking yang Digaungkan Bobby Nasution tak Jalan Malah Preman Kutip Parkir, Ini Kata Kadishub
E-Parking yang digaungkan Bobby Nasution tak berjalan, malah preman kutip parkir di Kesawan City Walk
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Wali Kota Medan, Bobby Nasution sempat menggaungkan soal penerapan E-Parking di Medan.
Tapi nyatanya, penerapan E-Parking di Medan tak berjalan.
Malah sejumlah preman mengutip parkir di lokasi E-Parking yang ada di kawasan Kesawan City Walk (KCW) Jalan Ahmad Yani I, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis menuturkan pihaknya akan melakukan pengecekan dan evaluasi sistem parkir di Kesawan dan daerah lainnya di Kota Medan.
Baca juga: Pemko Medan tak Jelas, Katanya Terapkan E-Parking, Nyatanya Preman Kutip Parkir Rp 5.000 di Kesawan
"Mohon laporan detailnya waktu, lokasi dan kalau ada bukti ataupun ciri-ciri yang ngutip untuk lebih jadi perhatian kami ke depan, insyaallah akan menjadi perhatian khusus kami untuk perbaikan ke depannya," ucapnya.
Iswar mengatakan hal ini akan menjadi perhatian khusus untuk pihaknya ke depan.
"Ini akan jadi perhatian untuk kami ke depannya," terang Iswar.
Arini, warga Medan Tembung mengaku dirinya diminta untuk membayar parkir sebesar Rp 5 ribu oleh preman di sekitar Jalan Perniagaan.
Ia menuturkan, preman tersebut tidak mampu menunjukkan karcis parkir ataupun tanda pengenal.
Baca juga: KPPU Curigai Penunjukan Pengelola E-Parking di Medan yang Masih Seumur Jagung
"Saya iseng ingin main ke Kesawan City Walk, katanya enak nongkrong di sini, saya penasaran.
Saya dengar juga sistem bayarnya sudah non-tunai semua, tapi saat mau keluar dan pulang ke rumah, saya mau ambil sepeda motor, dikutip bayaran Rp 5 ribu," katanya kepada tribun-medan.com, Minggu (5/12/2021).
Ia mengaku, petugas parkir tersebut memang ramah dan mau membantu mengeluarkan kendaraan miliknya, namun Arini merasa heran kenapa biaya parkir di Kesawan City Walk tidak sesuai dengan peraturan.
"Setahu saya untuk sepeda motor itu paling mahal Rp 2000, ada kelas-kelas jalan yang disesuaikan dengan lapak parkirnya.
Saya heran kenapa bisa sampai semahal itu. Tapi saya tidak ingin panjang lebar dengan beliau, saya bayar saja," ucapnya.
Baca juga: Katanya Pemko Medan Terapkan E-Parking, Nyatanya Uang Parkir Malah Dikutip Preman
Selain heran dengan biaya parkir, Arini juga mengaku kecewa dengan petugas Dishub yang membiarkan oknum-oknum petugas parkir tanpa seragam dan tanda pengenal tetap bebas melakukan praktik pengutipan parkir ilegal.
"Terus yang saya sayangkan adalah pembiaran dari petugas Dishub yang ada di lapangan (Kesawan City Walk). Saya awalnya tanya ke petugas di mana lokasi parkir? Tapi dicueki," tuturnya.
Ia juga menyesalkan program parkir elektronik (E-Parking) yang dipromosikan oleh Pemko Medan di sosial media tidak berjalan sesuai pada kenyataannya.
Baca juga: NASIB 1.500 Juru Parkir bila e-Parking di Medan Diberlakukan, Ini Statemen Dinas Perhubungan Medan
"Tidak ada (E-Parking), yang saya lihat masih oknum-oknum yang nakal di mana-mana.
Saya yakin warga lainnya yang menjadi korban pengutipan oleh oknum-oknum ini juga bingung, saya berharap ada perhatian Dishub," ujarnya.
Warga lainnya, Gifari juga mengaku mengalami hal yang sama. Ia mengaku parkir di sekitar Lapangan Merdeka dan dikutip sebesar Rp 3000.
"Saya heran kalau di akhir pekan tarif parkir mereka naikkan ke Rp 3000. Setahu saya ini lahan Pemko Medan, kalau dikutip segitu ke mana pendapatan Kota Medan dari sektor parkir? Itu yang saya pertanyakan," ucapnya.
Menurutnya, program peningkatan Pendapatan Asli Daerah atau PAD parkir di Kota Medan masih belum maksimal.
"Saya rasa belum maksimal, masih banyak oknum-oknum yang tidak ditindak tegas. Terkesan ada pembiaran," ujarnya.(cr14/tribun-medan.com)