Darwin Sitepu Dibakar Hidup-hidup oleh 8 Orang di Langkat, Ini Kronologi Kasus dan Peran Pelaku!

Polres Binjai bersama Jatanras Polda Sumut menangkap delapan tersangka kasus pembunuhan terhadap penjaga lahan bernama Darwin Sitepu.

Penulis: Fredy Santoso |
Tribun Medan/ Fredy
Berebut Lahan, Delapan Orang Pelaku Pembakar Hidup-hidup Warga Binjai Berhasil Ditangkap Polisi 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polres Binjai bersama Jatanras Polda Sumut menangkap delapan tersangka kasus pembunuhan terhadap penjaga lahan bernama Darwin Sitepu (38), warga Dusun II, Lorong Gereja, Desa Durian Lingga, Kecamatan Sei Bingai, Langkat, Sumatera Utara.

Darwin tewas mengenaskan setelah dibakar hidup-hidup oleh para pelaku pada Kamis (2/12/2021) lalu.

Tersangka adalah Ferdi Sembiring, Indra Saputra Sembiring, Laksana Sembiring, Andrea Binyamin Sembiring, Piher Sembiring, Sudarman Sembiring, Edi Dalvin Sembiring, dan Ali Surbakti.

Menurut polisi, kedelapan pelaku sudah merencanakan pembunuhan terhadap Darwin Sitepu dengan mempersiapkan bensin, korek api, dan dua senapan angin.

Bahkan, mereka memiliki peran masing-masing dalam membunuh korban.

Sekitar pukul 07.10 WIB 2 Desember 2021, Perdi Sembiring dan teman temannya sampai di gubuk Dusun Huta Jering, Desa Belinteng, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat dengan membawa ember, botol berisi bensin dan dua senapan angin.

Mereka melihat Darwin Sitepu sedang makan gubuk bersama Sudarta Sembiring, David Sitepu, Selamat Tarigan dan Aditia Surbakti.

Kemudian Piher Sembiring mengatakan kepada korban agar meninggalkan gubuk tersebut.

Kemudian pelaku yang melihat kedatangan mereka menolak hingga akhirnya terjadi keributan.

"Pergi kau dari lahan ini," kata Perdi Sembiring.

Kemudian Darwin pun menyahuti kalau ia tak akan beranjak karena memang tugasnya menjaga lahan milik seorang berinisial A.

"Kami satu pun enggak bisa pergi dari lahan ini, kami kerja, jadi akan kami pertanggung jawabkan," ucap Darwin kala itu.

Kemudian dijawab lagi oleh Perdi kalau korban hanya bekerja dan mereka yang memiliki kuasa atas lahan tersebut.

"Kok gitu kau? Kan kau cuma kerja disini, sedangkan kami punya hak atas tanah ini," katanya.

Kemudian pelaku Indra Saputra Sembiring menggunakan gagang senapan angin memukul pundak samping kanan Darwin sementara Laksana Sembiring dari arah belakang menyiram minyak bensin ke tubuh Darwin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved