Kuburan Bertabur Bunga
Dua Kuburan Bertabur Bunga Mendadak Muncul Dekat Permukiman Warga di Batubara
Dua kuburan bertabur bunga mendadak muncul di tengah jalan dekat permukiman warga di Kabupaten Batubara
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,BATUBARA - Dua kuburan bertabur bunga mendadak muncul di tengah jalan, tak jauh dari permukiman warga di Desa Bagan Baru, Kecamatan Nibung Hangus, Kabupaten Batubara, Rabu (8/12/2021) pagi.
Adapun kuburan bertabur bunga tersebut juga dilengkapi dengan nisan berbahan kayu, serta ditancapkan botol kaca.
Usut punya usut, dua kuburan bertabur bunga ini ternyata bentuk protes warga terhadap jalan rusak di kampungnya.
Protes dilakukan setelah Kabupaten Batubara berulang tahun yang ke 15.
Baca juga: Bupati Karo Berdalih, Warga Desa Liang Melas Datangi Presiden Karena Ingin Promosi Jeruk Hasil Panen
Selama 15 tahun berdiri, jalan di Desa Bagan Baru luput dari perhatian pemerintah.
Dalam satu unggahan di akun Instagram milik Zensuryahidayat, disebutkan bahwa mereka bakal merasakan kebahagiaan ulang tahun Kabupaten Batubara yang ke 15.
"Selamat hari jadi untuk Kabupaten Batubara. Semoga kami juga merasakan kebahagiaan yang sama diusia Kabupaten Batubara yang sudah berumur 15 tahun," tulis Surya dalam postingan instastorynya.
"Ada dua makam yang secara misterius muncul pagi ini. Ternyata itu merupakan simbol dari kepedulian dan tanggung jawab yang telah mati. Janji yang dulu terucap ketika belum terpilih seolah ikut terkubur bersama," lanjutnya.
Baca juga: Jokowi Terima 3 Ton Jeruk Masyarakat Karo yang Mengadu Soal Jalan Rusak di Liang Melas Datas
Saat diwawancarai, Surya mengatakan dua kuburan bertabur bunga itu diduga sengaja dibikin oleh warga setempat.
"Kuburan tersebut terletak di jalan utama desa kami yang rusak parah. Itu tadi pagi saya kebetulan lewat, dan sudah ada kuburan tersebut. Saya rasa itu malam dibuat," ujar Surya.
Ia mengaku, ini merupakan aksi kedua warga yang sebelumnya sudah menanamkan pohon pisang di jalan, namun pemerintah tidak merespon.
"Dua hari inilah, semalam pohon pisang, ini kuburan," katanya.
Baca juga: Longsor dan Jalan Rusak Bikin Wisata Pendakian Gunung Sibayak Terpuruk
Ia mengaku, hal tersebut adalah bentuk protes warga yang tidak pernah merasakan pembangunan, khususnya perbaikan jalan desa.
"Sejak dari saya kecil, saat Batubara masih satu dengan Asahan, jalan ini belum pernah tersentuh pembangunan.
Saat ini Batubara sudah berdiri sendiri dan sudah berusia 15 tahun, kami tidak pernah merasakan pembangunan yang dikatakan merata," katanya.
Ia mengaku, bila musim hujan, jalan tersebut sulit untuk dilalui warga, dan sudah banyak memakan korban, yang jatuh ke dalam kubangan lumpur.
Baca juga: Warga Air Joman Sambut Kedatangan Wagub Ijeck dengan Unjuk Rasa: Kami Muak Masalah Jalan Rusak
"Yang kasihan anak sekolah, banyak yang terjatuh. Mereka ke sekolah, namun di tengah perjalanan terjatuh, dengan baju kotor mereka harus belajar," katanya.
Ia berharap, di ulang tahun Kabupaten Batubara, Bupati Batubara Jahir dapat memperhatikan masyarakat Desa Bagan Baru.(cr2/tribun-medan.com)