Dugaan Pelecehan Situs Raja Batak
Oknum Pendeta GBI yang Dinilai Lecehkan Situs Raja Batak Merasa Mirip Jendral Sudirman
Dua pendeta dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) yang dinilai lecehkan situs Raja Batak akhirnya bersuara setelah banyak mendapat kecaman
"Jadi aksi saya sewaktu mengucapkan kata - kata yang keliru, seolah - olah di puncak itu setan. Selain itu terkesan hanya kami yang paling benar," ungkapnya.
Senada disampaikan Pdt Wahyuan Situmorang.
Menurut pengakuan Pdt Wahyuan Situmorang, bahwa dirinya lah yang memanjat dan menginjak-injak tembok situs Raja Batak.
Dia mengaku dirinya saat itu merasa keren, karena merasa mirip Jendral Sudirman dengan latar bendera.
"Saya naik ke tembok itu. Terus saya lihat ada bendera. Kalau difoto kan keren, semacam Jendral Sudirman," ucapnya.
Dia berdalih tidak tahu ada larangan untuk naik ke tembok tersebut.
Bahkan, Pdt Wahyuan Situmorang menyalahkan pemandu yang membawa mereka, lantaran tidak memperingatkan dirinya untuk tidak memanjat dan menginjak-injak tembok situs Raja Batak di Pusuk Buhit tersebut.
"Saya janji tindakan serupa tidak akan terjadi lagi. Bangsa Batak tetap bersatulah, sebab kita adalah saudara," tutupnya.
Di sisi lain, keduanya pun telah mengucapkan permintaan maaf kepada Ketua Umum Pomparan Si Raja Batak, Boasa Simanjuntak dan seluruh suku Batak.
Boasa pun mengajak agar bangsa Batak menerima niat baik dari permintaan maaf keduanya.
"Mari kita hentikan kecaman di media sosial terhadap para gembala Tuhan terkait video yang viral. Sebab kita tidak mencari benar salah melainkan saling memperbaiki dan menegur agar lebih baik ke depan," ucapnya.(cr8/tribun-medan.com)