Kripto

7 Kasus Penipuan Besar di Pasar Investasi Kripto, Pengembang Koin Squid Game Token Kabur

Meski keuntungan dari mata uang kripto sudah banyak terjadi, tetapi ada juga yang terkena penipuan dari investasi mata uang digital ini.

IST
Squid Game Token 

Sebuah siaran pers palsu yang mengatasnamakan perusahaan ritel bergengsi di Amerika Serikat (AS), yakni Walmart sempat diberitakan oleh beberapa media pemberitaan bisnis internasional pada September lalu.

Dalam siaran pers tersebut, Walmart dikabarkan akan menerima kripto Litecoin ke dalam alat pembayarannya. Namun pada akhirnya, pihak dari Walmart pun angkat bicara bahwa siaran pers tersebut palsu dan Walmart tidak akan mengadopsi pembayaran kripto kedepannya.

Selang beberapa bulan setelah siaran pers palsu Walmart. Siaran pers palsu berikutnya juga terjadi dengan mengatasnamakan perusahaan ritel AS lainnya, yakni Kroger. Siaran pers tersebut memuat bahwa Kroger akan mengambil Bitcoin Cash sebagai pembayaran.

Namun lagi-lagi, Kroger membantah siaran pers tersebut dan pihaknya tidak pernah menggunakan Bitcoin Cash dalam alat pembayarannya.

Tetapi, penipu di balik dokumen palsu ini berhasil mendistribusikan berita palsu ini melalui perusahaan distribusi siaran pers besar, di mana mereka disebarluaskan dan diliput oleh outlet berita utama.

Dalam kedua kasus tersebut, harga Litecoin dan Bitcoin Cash sempat naik berkat kabarnya dimuat di berita. Beberapa waktu kemudian, harga Litecoin dan Bitcoin Cash langsung ambruk setelah Walmart dan Kroger membantah klaim tersebut.

Berikut Ini 5 Orang Paling Sukses di Pasar Uang Kripto, Nilai Aset Bitcoin Capai Miliaran Dolar

Investor Makroekonomi Morehead: Pemerintah Harus Berhenti Melarang Bitcoin

5. Peretasan Poly Network

Pada musim panas tahun ini, seorang peretas (hacker) menemukan kelemahan di kripto dengan platform desentralized finance (DeFi), yakni Poly Network yang memungkinkan mereka mentransfer lebih dari US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,64 triliun ke akun mereka.

Namun, tangkapan sebesar itu kemungkinan besar akan sulit dihilangkan dengan bebas hukuman. Dalam pekan-pekan berikutnya, peretas menghubungi Poly Network dan mengklaim bahwa mereka selalu berniat mengembalikan uang itu.

Poly Network diisukan ikut bermain, bahkan menyebut peretas sebagai "Mr. White Hat," sebuah istilah yang menggambarkan peretas etis yang mencoba mengekspos adanya kelemahan di keamanan suatu sistem, sehingga dapat diperbaiki sebelum 'aktor jahat' datang.

Pada akhirnya, peretas mentransfer kembali sebagian besar dana cryptocurrency-nya kembali ke platform Poly Network.

Namun, peretas ditawarkan hadiah oleh Poly Network sebesar US$ 500.000 atau sekitar Rp 7,2 triliun, karena peretas dapat mengembalikan dananya ke platform tersebut, sehingga mereka lolos dari segala kemungkinan akibat melakukan pencurian kripto yang dianggap terbesar dalam sejarah tersebut.

6. Africrypt scam

Dua bersaudara asal Afrika Selatan, yakni Raees dan Ameer Cajee menjalankan perusahaan investasi Bitcoin berbasis di Afrika Selatan yang bernama Africrypt. Namun, peran mereka kini seakan hilang, bersama dengan semua dana investor cryptocurrency mereka.

Pada April lalu, Cajees mengklaim bahwa perusahaan investasi mereka telah diretas dan semua akun klien mereka telah disusupi. Namun, cerita itu dengan cepat dibongkar oleh investor mereka.

Pengacara yang mewakili investor mengklaim bahwa sebanyak US$ 3,6 miliar atau Rp 51,84 triliun telah dicuri oleh Cajee bersaudara. Jika itu benar, maka Africrypt akan menjadi pencurian kripto terbesar sejauh ini.

Namun, jumlah itu masih diperdebatkan. Hingga kini, investor Africrypt masih berusaha untuk mendapatkan kembali dana mereka dan hingga kini, Raees dan Ameer Cajee masih belum diketahui keberadaannya. 

7. Pencurian NFT Bored Ape

Becerra merupakan salah satu pemilik dari tiga non-fungible token (NFT) Bored Ape Yacht Club. Investor membeli NFT ini untuk membuktikan kepemilikan barang yang terhubung dengan mereka.

Dalam kasus Becerra, kita berbicara tentang tiga karya seni komputer yang menggambarkan kera kartun. Menurut Beccera, para scammers melakukan aksinya untuk mengirimkan ketiga NFT ini berkedok memberikan dukungan teknis.

Harga dasar saat ini untuk NFT salah satu kera ini di pasar sekitar US$ 225.000 atau sekitar Rp 3,2 miliar. Becerra mengklaim tiga NFT Ape Bored yang dimilikinya bernilai lebih dari US$ 1 juta (Rp 14 miliar).

Sepertinya, Becerra telah memperoleh kembali setidaknya beberapa NFT-nya, meskipun tampaknya dia harus membayar untuk mendapatkannya kembali.

Namun, ketika mereka pertama kali dicuri, Becerra mencoba menyebarkan berita dan memberi tahu orang lain untuk tidak membeli NFT curiannya.

Meskipun blockchain menunjukkan bahwa dia tidak lagi memilikinya, tetapi Becerra mengklaim bahwa catatan tak terbantahkan di blockchain ini tidak relevan dan bahwa dia benar-benar pemiliknya. Pada dasarnya, ia menentang dasar yang diklaim oleh para pendukung NFT memberikan nilai ini.

WhatsApp Sedang Kembangkan Pembelian Aset Kripto di Ruang Obrolan via Dompet Digital Novi

PINTU Platform Jual Beli Kripto Catat Pertumbuhan Pesat, Sudah Diunduh 2 Juta Kali

(*/tribun-medan.com)

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari tribun-medan.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tribun Medan Update", caranya klik link https://t.me/tribunmedanupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: CNBC

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved