MENGENAL Varian Omicron Menular 5 Lima Kali Lebih Cepat, Berikut Saran Dokter dari IDI

Virus Corona (Covid-19) telah bermutasi memunculkan varian baru yang disebut omicron.Penyebarannya lebih cepat dari yang biasa kita ketahui

Editor: Salomo Tarigan
Dok/TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Petugas Kesehatan melayani warga tes usap (swab test) Covid-19 PCR, di BTKLPP Kelas I Medan 

 TRIBUN-MEDAN.com- Virus Corona (Covid-19) telah bermutasi memunculkan varian baru yang disebut omicron.

Penyebarannya lebih cepat dari yang biasa kita ketahui.

Di Indonesia sampai hari ini, Sabtu (18/12/2021), kini sudah ada 3 orang yang tertular varian omicron.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih memaparkan terkait beberapa fakta mengenai varian baru Covid-19, Omicron yang telah ditemukan di Tanah Air.

Baca juga: Timnas Indonesia vs Malaysia, Pelatih Shin Tae-yong Andalkan Pemain Muda Indonesia

Satu di antaranya adalah di lapangan, kasus varian Omicron memang tidak ditemukan gejala berat.

Tapi kecepatan penularannya perlu diwaspadai.

Baca juga: MUTASI Perwira Polri, Kapolri Promosikan Kombes Ahmad Ramadhan, 7 Kapolda Diganti

"Awalnya memang berita simpang siur. Tapi sudah dikonfirmasi parah ahli, gejala dari varian Omicron memang tidak lebih berat, malah lebih ringan. Namun kecepatan penularan bisa lima kali cepat," ungkapnya pada siaran Radio MNC Trijaya, Sabtu (18/12/2021).

Selanjutnya, walau gejala cenderung ringan, pada sebagian orang dapat berakibat fatal saat terinfeksi.

Misalnya pada penderita yang orang memiliki penyakit tertentu.

"Daya tahan tubuh menurun, HIV kronis dan betul lemah memang berakibat terjdi perburukan. Itu yang dilaporkan baik WHO dan Afrika Selatan," tambahnya lagi.

Masyarakat memang dianjurkan untuk tidak boleh panik.

Akan tetapi kata Daeng harus diperhitungkan penularan yang begitu cepat.

Ini akan akan berpotensi meningkatkan angka kesakitan.

"Meskipun dengan gejala ringan, dalam satu tempo tertentu akan banyak. Kalau sampai transmisi lokal. Sehingga penyediaan pelayanan, obat, harus dilakukan," tambahnya lagi.

Terutama untuk lokasi isolasi dan karantina.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved