Banjir Hebat Melanda Madina
AIR Banjir Madina Berangsur Surut, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
Yogi juga mengatakan, banjir terjadi disebabkan karena curah hujan yang tinggi, semenjak tiga hari yang lalu, yang membuat debit air sungai meluap.
TRIBUN MEDAN.com, MEDAN - Musibah banjir yang melanda Mandailing Natal, sejak beberapa hari kebelakang, sesudah mulai surut.
Hal ini diungkapkan oleh, Subbag Humas Polres Madina, Bripka Yogi Yanto saat di konfirmasi. Ia menjelaskan, bahwa kondisi di lokasi saat ini sudah berangsur stabil.
Yogi juga mengatakan, banjir terjadi disebabkan karena curah hujan yang tinggi, semenjak tiga hari yang lalu, yang membuat debit air sungai meluap.
"Kondisi saat ini sudah mulai stabil, karena memang kemarin musim hujan, tiga hari berturut-turut hujan di daerah kita. Jadi debit air sungai di dataran rendah contohnya di daerah pantai Barat naik," kata Yogi Yanto kepada Tribun-medan.com, Minggu (19/12/2021).
Ia mengatakan bahwa, sampai saat ini belum ada di laporkan korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, hanya korban materi saja.
"Sampai saat ini belum ada korban jiwa. Hanya korban materil, karena ada beberapa rumah yang rusak," ucapnya.
Selain itu, Yogi menambahkan, untuk lokasi longsor juga telah mulai dibersihkan dan beberapa lokasi sudah bisa di lalui.
"Bagian longsornya sudah mulai di bersih kan. Ada sekitar 10 titik longsor. Kalau banjirnya ada sekitar empat titik kalau nggak salah," tuturnya.
Sebelumnya diketahui, ada 16 Kecamatan dan 74 Desa terendam banjir yang mencapai empat meter.
Ada pun wilayah terdampak rinciannya :
1. Natal (12 desa/kel), banjir
(Patiluban Mudik, Balimbing, Bonda Kase, Patiluban Hilir, Setia Karya, Pasar III Natal, Sasaran, Sikara-kara IV, Tegal
Sari, Pasar V Natal, Pasar VI Natal, Kampung Sawah).
2. Batahan (6 desa/kel), banjir
(Batu Sondat, Batahan III, Muara Pertemuan, Bintungan Bejangkar Kampung, Banjar Aur, Batahan I).
3. Muara Batang Gadis (5 desa/kel) , banjir
(Hutarimbaru, Lubuk Kapundung I, Lubuk Kapundung II, Ranto Panjang, Trans Singkuang).
4. Sinunukan (3 desa/kel) , banjir
(Bintungan Bejangkar Baru, Air Apa, Banjar Aur Utara).
5. Ranto Baek (7 desa/kel) , banjir
(Hutanauli, Sampuran, Muara Bangko, Padang Silojongan, Dua Sepakat, Gonting, Ranto Panjang).
