Banjir Hebat Melanda Madina
BANJIR Madina Rendam Rumah dan Ratusan Hektar Sawah, Akses Menuju Sejumlah Desa Lumpuh Total
Banjir Madina juga menyebabkan longsor dan putusnya jembatan penghubung. Saat ini sejumlah jalan di Kabupaten Madina masih sulit diakses.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MADINA - Banjir di Kabupaten Mandaling Natal, Sumatera Utara menyebabkan puluhan rumah dan ratusan hektar sawah milik warga terendam banjir.
Selain itu, banjir juga menyebabkan longsor dan putusnya jembatan penghubung. Saat ini sejumlah jalan di Kabupaten Madina masih sulit diakses.
Berdarkan informasi yang dihimpun Tribun, sebanyak 13 Kecamatan dan 74 desa di Madina terendam air.
Banjir menggenangi rumah warga sejak Jumat (18/12/2021) semalam.
Berdasarkan informasi dari situs Facebook resmi Pemkab Madina, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Uttami Nasution bersama sejumlah rombongan pada pagi tadi telah menemui warga yang terdampak banjir.
Atika menemui warga di beberapa desa di Kecamatan Siabu, yakni desa Huta Godang Muda dan Batang Muara Angkola.
Banjir di daerah tersebut terjadi karena luapan sungai Batang Gadis dari tingginya intensitas hujan sejak beberapa hari.
Sebagian warga pun mengungsi di masjid dan gedung serbaguna milik desa.
Ratusan hektar sawah milik warga juga tergenang air yang belum juga surut hingga hari ini.
Pemkab Mandailing juga telah menetapkan status darurat bencana banjir dan tanah longsor pada Sabtu, 18 Desember 2021.
Hal tersebut dapat dilihat dari surat keputusan Bupati Mandailing Natal nomor : 360/0947/K/2021.
Kepala Kominfo Madina, M. Syahnan Pasaribu kepada Tribun Medan mengatakan sejauh ini 74 desa masih terendam banjir.
"Untuk sekarang wilayah yang terdampak banjir ada 16 kecamatan, 74 Desa," katanya.
Pemerintah Madina saat ini fokus melakukan evakusi menyelamatkan korban banjir ke lokasi yang lebih aman.
"Jadi hujan itu sudah mulai dua hari ini. Tapi sekarang sebagian daerah sudah terbit matahari, rapi sebelah pantai barat masih mendung," ujarnya.
