Banjir Hebat Melanda Madina
FAKTA-fakta Banjir Madina, Wakil Bupati Atika Nyaris Terjebak Longsor hingga Ribuan Rumah Terendam
Banjir madina sangat parah. Tak cuma banjir tetapi juga longsor karena curah hujan tinggi. Wakil bupati pun langsung turun tangan.
Longsor terjadi di beberapa titik, hingga satu titik mengakibatkan jalan tak bisa dilewati.
Rombongan memutuskan putar balik.
Setelahnya, rombongan menuju Desa Hutagodang Muda Muara Batang Angkola di Kecamatan Siabu.
Di sana mereka berkomunikasi dengan warga yang terendam banjir setinggi 80 cm.
Pemkab Madina mempersiapkan lokasi evakuasi yang layak dan membawa logistik berupa makanan dan obat-obatan.
Tonton video:
Belasan Kecamatan Terendam Banjir, Bupati Madina Tetapkan Darurat Banjir dan Longsor
Terkait banjir Madina, Bupati Mandailing Natal, Muhammad Jafar Sukhairi Nasution menetapkan keadaan darurat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Mandailing Natal. Penetapkan darurat tersebut sesuai dengan keputusan Bupati Mandailing Natal nomor:360/0947/K/2021.
Penetapan keadaan darurat bencana itu berlaku selama 14 hari terhitung sejak Sabtu (18/12/2021) hingga 31 Desember 2021.
"Kondisi banjir yang wilayah terparah berada di wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal seperti Kecamatan Sinunukan, Natal. Terparah di wilayah pantai barat," ujar memberikan keterangan, Sabtu (18/12/2021).
Ia menyampaikan, tidak hanya banjir tetapi banyak titik longsor yang membuat petugas terhambat ke lokasi banjir. Karena itu, ia menetapkan situasi darurat di Kabupaten Madina sehingga beberapa kebijakan bisa cepat.
"Terutama pengungsi yang belum dievakuasi dari lokasi banjir karena terhadang longsor bisa teratasi dengan baik. Kita setiap jam selalu update informasi dari kecamatan dan kepala desa. Kami bersatu untuk menghadapi masalah ini. Bantuan Alhamdulilah sudah terlaksana dengan baik," katanya.
Sebelumnya diketahui hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mandailing Natal mengakibatkan 16 kecamatan terendam banjir dan tanah longsor di sejumlah titik.
Alhasil, ribuan orang yang terdampak bencana ini mengungsi ke rumah kerabat atau posko darurat yang dibangun pemerintah. Banjir dan tanah longsor membuat sejumlah ruang jalan trans Sumatera nyaris terputus.
(*/Tribun Medan/Kompas.com)
