Optimisme Bupati Eddy Berutu Wujudkan Dairi Unggul di Tengah Pandemi
Eddy Berutu mengungkapkan sejumlah program dan kebijakan yang telah, sedang dan akan dilakukan guna mempercepat mewujudkan visi-misi Dairi Unggul.
"Saya waktu itu menyampaikan hal terkait pembangunan dermaga kepada Pak Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan serta Kementerian Perhubungan. Puji Tuhan kita diberikan kepercayaan untuk pembangunan dermaga ini. Dermaga ini untuk sementara kita sebut dengan nama Dermaga Paropo yang dibangun dengan menggunakan APBN Rp 13,6 miliar,” imbuhnya.
Pemkab Dairi juga meraih prestasi dengan penghargaan smart city kategori kabupaten/kota terbaik untuk wilayah Toba dan Tanjung Kelayang dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penghargaan diserahkan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate kepada Bupati Eddy Berutu dalam Closing Ceremony Gerakan Menuju Smart City di BSD City Tangerang, Selasa (14/12/2021).
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat. Seperti sensus penduduk, masyarakat Dairi itu responsif. Masyarakat Dairi luar biasa. Kami juga salut perhatian masyarakat soal pembangunan karena membutuhkan waktu. Kita bereskan banyak hal bertahap. Selain uang besar ratusan miliar untuk membangunan jalan, irigasi, perumahan dan pelayanan, tetapi secara strukturnya dan rencana besarnya harus ditata. Yang ketiga dukungan dari Forkompinda itu juga luar biasa. Mereka solid termasuk lembaga vertikal seperti BPS," ungkap Bupati.
Kepala BPS Dairi, Asi Matanari memuji sejumlah capaian kinerja Pemkab selama dipimpin Eddy Berutu. Salah satunya, Dairi sukses melaksanakan Sensus Penduduk Online (SP2020) dan berhasil meraih capaian persentase tertinggi di Provinsi Sumatera Utara dengan respon penduduk 48,60 % pada Agustus lalu. Raihan tersebut tidak terlepas dari kolaborasi yang nyata antara Pemerintah Kabupaten Dairi dengan BPS Dairi.
Asi Matanari juga mengapresiasi kinerja Pemkab, di mana jumlah pengangguran di Dairi kecil.
"Bayangkan nasional pengangguran itu 7,07 %, sementara kita hanya 1,75 persen dan Sumut itu penganggurannya 6,9 %, tinggi. Jadi dari segi pertumbuhan ekonomi bagus, dari generasi kita merata. Tingkat kemiskinan Dairi juga kecil dibandingkan angka pengangguran tingkat nasional dan Sumut," sebutnya.
Terkait soal pertumbuhan ekonomi, Asi Matanari menyebutkan, pertumbuhan ekonomi saat ini sedang pandemi terjadi kontraksi. Hal demikian disebabkan ada pembatasan-pembatasan, ada recofusing dana yang selama ini digunakan untuk membangunan jalan misalnya, mau membangun irigasi anggarannya sudah tersedot. Hotel tidak bisa bergerak. Transporasi tidak bergerak. Semua punya dampak.
"Tapi untungnya kita masih hebat, masih lebih hebat dari Sumatera Utara. Kalau secara ilmiah, kita tidak salah mengatakan rata-rata kabupaten/kota di Sumatera Utara tinggi. Kita (Dairi) berada di angka minus -0,9 persen dan Sumut itu sudah minus -1,07 persen. Bahkan nasional itu sudah minus -2,07 persen," paparnya.