Keindahan Alam Pakpak Bharat Titipan Tuhan, Inilah Sejumlah Objek Wisata yang Menakjubkan di Sana
Dari Kota Medan menuju Kabupaten Pakpak Bharat menempuh perjalanan 193 kilometer dengan catatan waktu sekitar 6 jam yang melintasi dua kabupaten
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: Ayu Prasandi
Berbagai cara dilakukan keluarga agar Berru Tinambunan mau menikah dengan pemuda Raja tersebut. Akan tetapi Berru Tinambunan masih saja menolak lamaran itu.
Sang pangeran Raja Berutu pun tidak tinggal diam. Ia tidak merasa puas bila tak mendapatkan putri Tinambunan yang cantik nan jelita tersebut.
Lantas, apakah pemuda raja kaya raya ini menyerah? Tidak…, sebab ia kembali berusaha mencari celah bagaimana harus mendapatkan putri cantik rebutan pemuda desa tersebut.
Kemudian, si pemuda Berutu menantang si Berru Tinambunan untuk berbalas pantun. Dengan perjanjian, jika si Berru Tinambunan kalah, maka ia harus bersedia menjadi istrinya.
Tantangan tersebut diterima si berru Tinambunan, sebab ia pintar berbalas pantun (dalam bahasa batak disebut Marhuling-huling assa).
Saat pertarungan itu, keduanya silih berganti melontarkan pantun dan saling menjawab satu sama lain. Tidak ada yang menyerah.
Usai pertarungan berbalas pantun itu, si berru Tinambunan mengungkapkan kepada si Berutu, bahwa dirinya telah menaruh cintanya kepada seorang pemuda miskin yang baik hati di desanya. Siapa pemuda itu? Ia adalah Pariban kandungnya sendiri (anak dari adik perempuan bapaknya Tinambunan). Namun si Berutu tetap ngotot untuk meminangnya.
Trik lain pun dilakukan si Berutu. Diam-diam, ia menemui ayah dari si putri/Berru Tinambunan cantik itu.
Kepada sang ayah, si Berutu langsung mengungkapkan niatnya untuk meminang putrinya. Awalnya, ayah si berru Tinambunan masih menolak karena ia merasa keputusan ada di tangan putrinya. Namun, si Berutu rupanya telah memiliki senjata ampuh untuk meluluhkan hati ayah si berru Tinambunan.
Kepada sang ayah Berru Tinambunan, si Berutu menawarkan satu hamparan tanah luas yang dipenuhi kerbau di atasnya ditambah 24 bakul emas, jika bersedia merestui pinangannya.
Jika diterima, apakah persetujuan sang ayah diyakini akan langsung diterima putrinya? Sang ayah Tinambunan tidak yakin.
Akibatnya, sang ayah dan si Berutu diam-diam membuat trik. Bagaimana trik tersebut? Si anak Raja Berutu menggelar acara pesta besar-besaran di Desa Sionom Hudon selama tujuh hari tujuh malam bersama pasukannya. Mereka memotong seekor kerbau setiap harinya.
Sebelum acara pesta, si Berutu menemui si berru Tinambunan. Ia menantang si boru cantik itu untuk melayani para tamu selama tujuh hari tujuh malam.
Dengan perjanjian, jika anak si Berutu tidak mampu menyediakan kebutuhan pesta itu selama tujuh hari tujuh malam, maka ia akan mundur untuk meminangnya.
Begitu juga sebaliknya, jika si berru Tinambunan tidak mampu melayani para tamu selama tujuh hari tujuh malam, maka ia harus bersedia menjadi istrinya.
Baca juga: Layangan Putus Episode 8A & 8B, Kinan Berniat Laporkan Aris dan Lydia ke Polisi, Bagaimana Ceritanya