TAK Semua yang Dipenjarakan Bupati Langkat Pengguna Narkoba, Ini Hasil Asesmen BNN Sumut
Kepala BNN Sumut Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan mengatakan telah memeriksa sembilan orang tahanan. Berikut hasilnya.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Terbit Perangin-angin merasa perihatin terhadap peredaran narkoba di wilayahnya, dan banyak yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
"Semua ini, hanya supaya di Kabupaten Langkat, walaupun kami hanya kecil walaupun itu tidak besar pengaruhnya di Kabupaten Langkat, kami prihatin sungguh perhatian terhadap lenyalahgunaan narkoba," katanya.
Bupati Langkat nonaktif yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi ini juga mengatakan, penjara itu memang didirikan khusus untuk korban penyalahgunaan narkoba.
Menurutnya, efek yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba bisa merugikan orang lain, khususnya keluarga.
"Karena kami melihat sebelum, banyak korban narkoba, kami lihat kalau ada penyalahgunaan narkoba dalam keluarga, korban bukan hanya satu, korban bisa satu keluarga. Itu makanya ada motivasi kami, ibu (istri) dengan keluarga sampai hari ini tetap kami lakukan," tuturnya.
Lebih lanjut, dia pun menceritakan selama berdirinya penjara ilegal itu, dirinya telah merehabilitasi ribuan orang.
Bahkan hampir setiap harinya ada korban penyalahgunaan narkoba yang masuk ke kerangkeng manusia itu.
"Kalo pasien itu di bilang berangsur, kalau sudah lebih dari 10 tahun itu kurang lebih dua ribu sampai tiga ribu orang yang sudah keluar dari sini, karena setiap harinya kurang lebih 100 orang yang kita bina di tempat kita," ucapnya.
Terbit juga membeberkan, para penghuni penjaranya itu juga difasilitasi makanan sehari-hari dan juga mendapatkan fasilitas kesehatan yang dianggapnya memadai.
"Kalo fasilitas itu, ya makanan sudah pasti sudah makan sehari-hari dan semua kesehatan. Seperti kitalah, seperti apa yang kami lakukan di dalam rumah tangga begitu juga yang kami berikan kepada mereka," pungkasnya.
(cr25/tribun-medan.com)