Minyak Goreng Langka
RESPONS Masyarakat Soal Temuan 1 Juta Kg Minyak Goreng Ditimbun: 'Memang Kayak Disengaja'
Penemuan timbunan minyak goreng mendapatkan respons dari masyarakat. Terlebih, warga kesulitan mendapatkan harga normal.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Tommy Simatupang
"Bisa pulak katanya Rp 14 ribu per liter tapi begitu dibeli ada yang di atas Rp. 17 ribu. Uda gitu sulit lagi nyarinya. Ini awak dengar ada 1 juta liter ditimbun,mau buat apa dia itu, tidak tau warga kesulitan sekarang ini," tutur Fitri.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut, Irham Buana Nasution meminta agar Polda Sumut menindak tegas perusahaan yang melakukan penimbunan minyak goreng hingga 1 juta kilogram di tengah kesulitan masyarakat mencari bahan pokok tersebut.
Hal itu berkaitan adanya penemuan penimbunan minyak makan di PT Salim Ivomas Pratama sebesar 1,1 juta kilogram.
"Itu sudah masuk kedalam kejahatan perdagangan dimana ketika masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng malah ada perusahaan yang menimbun dengan jumlah yang fantastik. Untuk itu kami meminta Polda Sumut melakukan tindakan tegas dengan perusahaan tersebut," ujar Irham.
Menurut Irham temuan itu menunjukkan adanya unsur kesengajaan yang membuat bahan pokok tersebut sulit didapat masyarakat.
Selain sulit, harga minyak makan pun menjadi tinggi dan tidak menentu.
"Dengan adanya temuan itu kita bisa tahu jika sebenarnya minyak goreng tidak langka tapi memang sengaja ditimbun untuk pentingan bisnis usaha. Karena itu membuat masyarakat kesulitan dan harga melambung tinggi," sebut dia.
Irham menyakini apa yang ditemukan di PT Salim Ivomas juga terjadi di tempat lainya.
Dia menduga penimbunan minyak goreng dilakukan untuk menaikkan harga pasar yang akan diedarkan pada bulan dan waktu tertentu seperti pada bulan ramadhan agar para pengusaha mendulang untung yang besar.
Politis Golkar itu mendesak Pemerintah Provinsi Sumut bersama Polda Sumut melakukan investigasi mendalam terkait adanya unsur kesengajaan penimbunan minyak goreng tersebut.
"Untuk itu perlu ada investigasi oleh Polda Sumut dan Pemerintah melalui Disperindag, karena pasti ada hal sama juga terjadi di tempat lainya. Dan kasus ini harus dibongkar dan siapa siapa yang terlibat harus ditindak sesuai hukum," tegas Irham.
Kelangkaan minyak goreng di Sumut talah terjadi hampir satu bulan. Irham pun meminta agar minyak goreng yang ditemukan segera didistribusikan kepada masyarakat.
"Dan saya minta agar minyak goreng itu segera saja didistribusikan kepada masyarakat bagaimana cara agar lebih bermanfaat dari pada hanya ditimbun di gudang," tuturnya.
(cr17/tribun-medan.com)