Perang Rusia Ukraina
UPDATE Perundingan di Belarusia, Tujuan Ukraina agar Rusia Tarik Pasukannya dari Kancah Peperangan
Pembicaraan gencatan senjata antara pejabat Rusia dan Ukraina dimulai di Gomel perbatasan Belarusia dan Rusia.
Tak hanya itu, pasokan makanan Rusia dikabarkan juga tak kunjung datang hingga beberapa militer Rusia harus menjarah minimarket.
Seorang peneliti di Henry Jackson Society bernama Taraz Kuzio mengatakan, dari saluran berita Ukraina 24 dikabarkan ada sebanyak 5.000 tentara Rusia memberontak dan menolak melakukan serangan.
Mereka berada di daerah Kharkiv Utara,
Bahkan setengah dari mereka telah menyerahkan senjata ke Ukraina.
"Saluran Berita Ukraina 24, sebanyak 5.000 tentara Rusia di daerah Kharkiv Utara, memberontak dan menolak untuk menyerang Ukraina."
Selain itu pasokan makanan untuk tentara Rusia juga tak kunjung datang hingga membuat mereka meminta makanan kepada warga Ukraina.
Bahkan, sebagian terekam CCTV menjarah sebuah minimarket.
Sementara itu, terkait invasi Rusia, warga mulai marah terhadap Putin dan berunjuk rasa di Moskow.
Bahkan beberapa pegawai pemerintah Rusia memilih untuk mengundurkan diri.
Gubernur Kharkiv Oblast, Synyehubov mengatakan, beberapa tentara Rusia yang ditawan mengaku tak tahu akan dikirim ke Ukraina untuk berperang.
Mereka juga dipaksa berperang dan tak mengerti komando selanjutnya.
"Tentara Rusia, yang ditawan, mengaku dipaksa berperang, mengalami demoralisasi, mereka tidak ada hubungannya dengan komando pusat, tidak mengerti dan tidak tahu tindakan mereka selanjutnya,'' katanya.
Hingga kini perang masih terus bergulir.
(Tribun-Video.com/Tribun-Medan.com/Reuters/Willy Widianto/Tribunnews.com)
UPDATE Perundingan di Belarusia, Tujuan Ukraina agar Rusia Tarik Pasukannya dari Kancah Peperangan