Perang Rusia Ukraina

Israel Langsung Jawab Ajakan Ukraina Perang Lawan Rusia, Pasukan Putin Manfaatkan Napi Pembunuh

Isral diajak ikut perang, Kedutaan Ukraina juga menyertakan alamat email bagi warga yang tertarik bergabung datang ke Ukraina melawan Rusia.

Editor: Salomo Tarigan
Kenzo TRIBOUILLARD / AFP
Para pengunjuk rasa anti-perang memegang plakat selama demonstrasi menentang invasi Rusia ke Ukraina di depan markas NATO di Brussels pada 25 Februari 2022, ketika para pemimpin NATO mengadakan pertemuan puncak virtual yang luar biasa untuk membahas situasi keamanan di dalam dan sekitar Ukraina. 

Diskusi antara kedua belah pihak diketahui akan dilanjutkan di lain kesempatan.

Topik diskusi yang dibicarakan pada Senin kemarin adalah gencatan senjata di Ukraina.

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menyebut sudah ada beberapa solusi yang disorot.

"Beberapa solusi tertentu telah digarisbawahi," jelas Podolyak.

Sementara itu Ajudan Presiden Putin, Vladimir Medinsky menyebut sudah ada beberapa poin yang dapat dipenuhi oleh kedua belah pihak.

Perwakilan dari Ukraina yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Alexey Reznikov telah meminta agar segera dilakukan gencatan senjata dan meminta Rusia menarik pasukan militernya.

Di sisi lain berdasarkan media Sky News yang berbasis di Inggris, diskusi antara Ukraina dan Rusia di Belarus berlangsung sulit karena pihak Rusia yang bias.

"Pihak Rusia sayangnya masih memiliki pandangan yang bias terkait proses destruktif yang mereka lakukan," terang Podolyak.

Baca juga: UPDATE Serangan Brutal Rudal Rusia di Kyiv Tuai Kecaman, Rumah Sakit Hancur Menewaskan Warga SIpil

Baca juga: Diduga Uang Kejahatan Kasus Binomo Mengalir ke Pacar dan Keluarga Crazy Rich Medan

Ukraina Manfaatkan Narapidana Pembunuh

Di sisi lain, media massa asal Rusia yakni Russian Today (RT.com) memberitakan bagaimana pemerintah Ukraina melepaskan sejumlah narapidana sebagai prajurit tambahan.

Para narapidana sebelumnya telah diseleksi terlebih dahulu.

Narapidana yang dipilih untuk dilepaskan adalah mereka yang memiliki latar belakang militer hingga pengalaman bertarung.

Dikutip dari RT.com, Minggu (27/2/2022), info ini diungkapkan oleh Andrey Siniuk selaku pejabat di kantor kejaksaan saat diwawancarai oleh stasiun televisi Hromadske.

Seperti yang diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial di Ukraina dengan dalih membantu warga Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk yang memberontak dari pemerintah Ukraina dan menyatakan kemerdekaan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved