Ricuh Pemilihan Kepling
Pemilihan Kepling Tanjungmulia Ricuh, Camat Medan Deli Bilang Begini
Pemilihan kepala lingkungan di Kota Medan terus-terusan ricuh. Kini giliran di Kelurahan Tanjungmulia Hilir
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Camat Medan Deli, Fery Suheri akhirnya angkat bicara soal kericuhan pengangkatan Kepala Lingkungan XVII di Kelurahan Tanjungmulia Hilir.
Menurut Fery, pemilihan Kepling XVII sudah sesuai dengan peraturan Wali Kota Medan.
"Dari awal sudah dibuat kegiatan tersebut, sampai tahap verifikasi di masing-masing kelurahan. Lurah juga melakukan verifikasi dan survei di lapangan untuk masing-masing calon kepala lingkungan," kata Fery didampingi Sekertaris Camat Medan Deli, M Idris, Sabtu (12/3/2022).
Dia mengatakan, setelah semua tahapan berjalan, Lurah Tanjungmulia Hilir kemudian mengirimkan nama yang sudah terverifikasi ke pihak kecamatan.
Baca juga: Warga Sebut Kepling VII Sudirejo Lakukan Pungli, Pemko Medan Minta Bukti
Nama-nama ini selanjutnya diteliti, kemudian dilaksanakan ujian.
Fery menerangkan, pihaknya juga melihat kemampuan Kepling yang terpilih dalam menjalankan pelayanan masyarakat.
"Jadi jelas, pemilihan kepala lingkungan itu sudah sesuai Perwal. Jadi sesuai dengan Perwal jelas bahwa Camat diberikan kebijakan untuk melakukan suatu penelitian dan verifikasi. Dan kami bekerja sama dengan pihak internal (UMSU) melakukan tes ujian wawancara maupun tertulis," ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan, jika anggaran yang dikeluarkan dalam proses verifikasi kemarin adalah anggaran partisipasi Camat Medan Deli secara pribadi.
"Jadi kalau ada yang mempertanyakan masalah anggaran itu, di sini saya jelaskan, bahwa anggara tersebut merupakan anggara partisipasi (Camat-Lurah) secara pribadi, karena belum dianggarkan," jelasnya.
Baca juga: KEPLING di Kelurahan Sudirejo Medan Diduga Minta Rp 200 Ribu untuk Urus KTP ke Warga
Dirinya juga meminta kepada setiap kepling yang menang dan kalah dalam ujian pemilihan kemarin untuk berbesar hati atas hasil yang sudah diberikan.
"Untuk calon yang kalah harus bisa berbesar hati. Ada rasa tidak puas, dizolimi pasti ada. Tapi harus lah kita bantu yang telah dipilih itu. Setiap kompetisi pasti ada yang menang dan kalah," bebernya lagi.
Dirinya menambahkan, alasan dilakukan ujian tes wawancara dan tertulis agar mengetahui kualitas dan kemampuan masing-masing calon kepala lingkungan sampai dimana pemahamanan terhadap lingkungannya.
Kepada wartawan, Fery menegaskan bahwa dirinya tidak ada melakukan intervensi atau pilih kasih terhadap para calon kepling.
Baca juga: WARGA Kelurahan Sudirejo Demo di Kantor Wali Kota Medan, Minta Kepling Dicopot
"Saya tidak kenal dan saya tidak ada ikatan sama mereka (Calon Kepling). Jadi semua sudah sesuai dengan Peraturan Walikota. Baik itu dari uji verifikasi dan penelitian," ungkapnya.
Dan untuk masalah domisili terhadap calon kepling, itu hanya kesalahan dari administari kartu keluarga di kelurahan.