Varian Baru Virus Corona
GEJALA Deltacron, Covid-19 Bermutasi Lagi, Kombinasi Omicron dan Delta yang Perlu Diwaspadai
Belakangan Deltacron menjadi perhatian, yang terindikasi memiliki percampuran genetik antara varian Delta 21J/AY.4 dan Omicron 21K/BA.1.
Sejumlah negara di Eropa telah melaporkan adanya varian gabungan tersebut.
Baca juga: Indra Kenz Jawab Santai Nasib Korban Trading yang Merugi, Afiliator Binomo tak Merasa Bersalah
Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakah jika bahaya dan tingkat penularan Deltacron belum dapat dipastikan.
Ia juga mengungkapkan, mungkin gejala Deltacron tidak lebih berbahaya dari Omicron.
Namun, hal tersebut belum bisa dipastikan karena jumlah kasusnya masih sangat sedikit.
Gejala Deltacron
Menurut ahli, varian Deltacron merupakan varian rekombinan yang berarti memiliki fitur dari dua varian Delta dan Omicron.
Kekhawatiran yang hadir yakni akan menyebabkan keparahan seperti Delta dan penyebaran secepat Omicron.
Namun, sejauh ini tak terlihat seperti yang dikhawatirkan, dan hanya sedikit kasus infeksi yang muncul di Eropa.
Sebuah studi mengatakan jika Deltacron menggabungkan protein spike varian Omicron dan tubuh varian Delta.
Deltacron tengah menghantui dan masih terus diselidiki para ahli terkait gejala dan keparahannya.
Seperti telah diketahui, varian deltacron adalah rekominan atau varian kombinasi Delta dan Omicron.
Adapun gejala dari Delta seperti berikut:
- Demam dan kedinginan
- Sakit tenggorokan atau batuk
- Kelelahan