Dituduh Mata Mata

AKHIRNYA Iran Bebaskan Jurnalis dan Insinyur Keturunan Inggris-Iran setelah Bayar Utang Rp 7,4 T

Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan Anoosheh Ashoori akhirnya menghirup udara bebas. Kini keduanya telah terbang kembali ke Inggris.

Editor: AbdiTumanggor
ISTIMEWA
DUA TAHANAN DIBEBASKAN IRAN: Anoosheh Ashouri dan Nazanin Zaghari-Ratcliffe tiba di Muscat, Oman pada Rabu (16/3/2022) malam. Mereka telah naik pesawat lain ke Inggris. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan Anoosheh Ashoori akhirnya menghirup udara bebas.

Kini keduanya telah terbang kembali ke Inggris.

Anoosheh Ashoori dan Nazanin Zaghari-Ratcliffe tiba di Muscat, Oman, pada Rabu (16/3/2022) malam waktu setempat. Mereka telah naik pesawat lain ke Inggris.

Kedua warga negara Inggris-Iran ini dituduh memata-matai dan merencanakan perubahan rezim Iran.

Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan Anousheh Ashouri dibebaskan setelah London dikabarkan membayar utang lama hampir £400 juta atau setara degan Rp 7.498.118.392.000.- (Rp 7,4 Triliun) ke Teheran pada hari Selasa (15/3/2022).

Pembayaran itu terkait dengan penjualan tank tempur ke Shah Iran sebelum Revolusi Iran pada 1979, sebuah kesepakatan yang gagal dipatuhi London setelah pemerintahan Shah digantikan oleh Ayatollah Khomeini.

Setelah menghabiskan hampir enam tahun di penjara, Zaghari-Ratcliffe telah naik pesawat dari Teheran menuju Muscat. Kemudian dia akan terbang ke Oxfordshire dengan jet yang disewa oleh pemerintah Inggris.

Paspornya dikembalikan kepadanya selama akhir pekan, menurut pengacara keluarganya Hojjat Kermani, dan Teheran mengonfirmasi bahwa dia (Zaghari-Ratcliffe) dan Ashouri telah dibebaskan, demikian dilansir dari RT.com.

Anoosheh Ashoori dan Nazanin Zaghari-Ratcliffe
DUA TAHANAN DIBEBASKAN IRAN: Anoosheh Ashouri dan Nazanin Zaghari-Ratcliffe tiba di Muscat, Oman pada Rabu (16/3/2022) malam. Mereka telah naik pesawat lain ke Inggris.

Zaghari-Ratcliffe, seorang Jurnalis Reuters, ditangkap pada April 2016 lalu atas tuduhan "berkomplot untuk menggulingkan rezim Iran."

Setelah menghabiskan sebagian besar hukumannya di penjara Evin di Teheran, dia dibebaskan pada Maret 2020 untuk menjalani tahanan rumah lainnya selama pandemi Covid-19 dan menghabiskan dua tahun berikutnya di rumah orang tuanya dengan monitor pergelangan kaki elektronik.

Namun, setelah pembebasannya yang diharapkan dari tahanan rumah papda Maret lalu, dia kemudian dipanggil ke pengadilan dan dihukum karena “menyebarkan propaganda melawan rezim.”

Sementara, Ashouri dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas tuduhan mata-mata untuk Israel.

Namun, pengadilan Iran mengasihani dia karena "usia dan kondisi fisiknya," menurut juru bicara pengadilan Zabihollah Khodayian, membiarkan dia pergi lebih cepat dari jadwal yang tersisa dua tahun lagi.

Sementara, warga negara ganda ketiga, Morad Tahbaz, dibebaskan dari penjara dengan cuti tetapi kepergiannya dari Iran belum dipastikan.

Sementara baik Teheran maupun London tidak secara langsung mengkonfirmasi pembayaran utang tersebut secara langsung terkait dengan pembebasan para tahanan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved