Rusia vs Ukraina

Di Tengah Ketegangan Rusia-Jepang, Ukraina Memohon Negeri Matahari Terbit Itu Lebih Keras ke Moskow

Di tengah ketegangan Rusia dengan Jepang, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, meminta Negeri Matahari Terbit itu lebih keras menekan Moskow.

Editor: AbdiTumanggor
REUTERS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky minta Jepang lebih keras ke Rusia. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Di tengah ketegangan Rusia dengan Jepang, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, meminta Negeri Matahari Terbit itu lebih keras menekan Moskow.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta Jepang untuk meningkatkan tekanan sanksi terhadap Rusia dengan memberlakukan embargo perdagangan atas barang-barang Rusia.

Berbicara di depan parlemen di Tokyo melalui tautan video, pada Rabu (23/3/2022) kemarin, Zelenskiy berterima kasih kepada Jepang karena telah memimpin di antara negara-negara Asia dalam mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan memberlakukan sanksi.

"Negara-negara yang bertanggung jawab bersatu untuk melindungi perdamaian. Saya berterima kasih kepada negara Anda atas posisinya yang berprinsip pada momen bersejarah seperti itu, atas bantuan nyata ke Ukraina," kata Zelenskiy, dikutip dari Reuters.

"Anda adalah orang pertama di Asia yang benar-benar mulai menekan Rusia untuk memulihkan perdamaian, yang mendukung sanksi terhadap Rusia, dan saya mendesak Anda untuk terus melakukan ini," ungkap dia.

Tanpa mengutip bukti, Zelenskiy mengatakan pasukan Rusia sedang mempersiapkan serangan baru di "zona eksklusi" di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl.

Pasukan Rusia telah menduduki PLTN itu sejak bulan lalu pada tahap awal perang Rusia-Ukraina.

Zelensky tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan yang dia duga direncanakan oleh Rusia.

"Dunia berada di ambang banyak krisis baru. antangan lingkungan dan makanan belum pernah terjadi sebelumnya," kata dia, dikutip dari Kompas.com

Selanjutnya Baca juga: AS Klaim Batalkan Peluncuran Rudal Balistik, Orang Dekat Putin Sebut Ada Potensi Bencana Nuklir

Potensi Perang Nuklir Rusia dan Jepang

Sebelumnya, seorang ahli militer Rusia, Sergei Marzhetsky, mengklaim bahwa potensi perang nuklir antara Jepang dengan Rusia bisa saja terjadi. Berikut ulasannya!

Rusia memberikan tanggapan keras terhadap Jepang karena turut menjatuhkan sanksi atas operasi militer khusus Moskow di Ukraina.

Dalam hal ini, Rusia akan menghentikan negosiasi perjanjian damai dengan Tokyo karena sanksi yang dijatuhkan oleh Jepang terhadap Rusia atas situasi di Ukraina, kata Kementerian Luar Negeri Rusia pada 21 Maret.

"Dalam situasi saat ini, pihak Rusia tidak memiliki niat untuk melanjutkan negosiasi perjanjian damai dengan Jepang," kantor berita TASS mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Karena tidak mungkin untuk membahas kesimpulan dari perjanjian dasar dalam hubungan bilateral dengan negara yang jelas-jelas tidak bersahabat dan mencoba untuk merugikan kepentingan negara kami," ungkap kantor berita TASS 

Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk menghentikan perjalanan bebas visa warga negara Jepang.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved