News Video

Eropa Kini Dilanda Inflasi Akibat Sanksi Energi dari Rusia, Naik dengan Tingkat Tahunan 7,5 Persen

Harga barang-barang konsumen di Eropa yang menggunakan mata uang euro naik dengan tingkat tahunan 7,5 persen di akhir Maret.

Biaya makanan, alkohol, dan tembakau naik 5 persen, dibandingkan dengan 4,2 persen di bulan sebelumnya.


TRIBUN-MEDAN.COM
- Sejumlah negara di Eropa dilaporkan mengalami inflasi yang sangat tinggi pada Jumat (1/4/2022).

Harga barang-barang konsumen di Eropa yang menggunakan mata uang euro naik dengan tingkat tahunan 7,5 persen di akhir Maret.

Kondisi ini terjadi akibat sanksi energi yang dijatuhkan Rusia.

Angka inflasi terbaru ini meruntuhkan rekor tertinggi bulan lalu ketika mencapai 5,9 persen.

Rekor baru ini membawa inflasi ke level tertinggi sejak pencatatan untuk euro dimulai pada tahun 1997.

Melansir AP News, melonjaknya biaya energi adalah faktor utama yang mendorong inflasi di Eropa.

Harga energi melonjak 44,7 persen bulan lalu, naik dari 32 persen di Februari.

Melonjaknya harga minyak dan gas karena meningkatnya permintaan ekonomi yang baru pulih dari pandemi Covid-19.

Inflasi melonjak lebih tinggi setelah Rusia, produsen minyak dan gas utama, menginvasi Ukraina.

Peristiwa tersebut memunculkan kekhawatiran bahwa sanksi atas Rusia dan pembatasan ekspor dapat menghambat pasokan.

Seorang konsumen di sebuah pasar rakyat di Jerman, Andreas Langheim mengeluhkan biaya hidup menjadi lebih mahal.

"Saya bisa melihat efek kenaikan harga, terutama di pasar ini," kata Langheim, 62 tahun, sambil mengambil roti dari toko roti.

"Semuanya lebih mahal sekarang," imbuhnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved