Wanita Disekap
Cerita Pekerja Asal NTT yang Disekap, Berawal Dari Loker Facebook Hingga Mau Dikirim ke Singapura
Cerita pekerja asal NTT yang disekap di lokasi penampungan yang ada di Tembung, hingga akhirnya lolos dan penyiksaan
"Jadi dia berbohong sama pengurus penampungan itu, dia bilang sedang sakit dan meminta handphonenya mau menghubungi keluarga untuk menanyakan obat," kata Lusi.
Selanjutnya, korban ini pun diberikan handphonenya.
Baca juga: Cerita Suster Yayasan Putri Hati Kudus Selamatkan Pekerja NTT yang Ditelantarkan
Katarina langsung menghubungi keluarga dan mencoba menelpon call center polisi 110.
Pemilik penampungan mengetahui korban menghubungi polisi, langsung melakukan penganiayaan terhadap korban dan menyekapnya di dalam kamar.
"Kakinya dipukul karena ketahuan ngubungi polisi, pemilik penampungan itu yang mukul langsung," tuturnya.
Selang beberapa minggu kemudian, korban ini pun berhasil diselamatkan oleh penggiat kemanusiaan paguyuban NTT, pada Selasa (29/4/2022) silam.
Sebelumnya diketahui, pekerja asal NTT ini disekap di satu tempat penampungan milik PT Mitra Asia Sehati yang beralamat di Perumahan Griya Albania, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.
Akibat dugaan penyekapan dan penganiayaan ini, Katarina Kewa Tupen yang merupakan warga asal Kelurahan Lambunga, Kecamatan Kelubagolit, Flores, NTT ini sampai tak bisa jalan.
Wanita malang itu terpaksa menggunakan kursi roda.
Menurut Lusi Tampubolon, pegiat kemanusiaan paguyuban NTT, terbongkarnya kasus dugaan penyekapan dan penganiayaan terhadap Katarina Kewa Tupen bermula pada Selasa (22/3/2022) silam.
Baca juga: KISAH SEDIH Pembantu Asal NTT, Diusir Majikan Cuma Gara-gara Salah Pakai Handuk
Saat itu korban baru saja tiba di Kota Medan dan dijanjikan akan bekerja di satu panti jompo.
Setelah satu minggu berada di Kota Medan, persisnya di penampungan milik PT Mitra Asia Sehati yang dikelola oleh Ahmad Yani Siregar, ternyata Katarina Kewa Tupen tidak dipekerjakan sebagaimana mestinya.
Lusi Tampubolon menerima laporan pada 29 Maret 2020 dari seorang pastor, bahwa pekerja asal NTT itu malah disekap oleh pihak penampungan.
Atas laporan itu, Lusi Tampubolon kemudian mencari tahu keberadaan Katarina Kewa Tupen.
"Pada saat itu saya langsung cek di Google Map nama PT tersebut, ternyata statusnya tutup. Saya bilang ke pastor," sebutnya.
Baca juga: Ganjar Sambut dan Beri Wejangan Politik pada Calon Politikus Muda Asal NTT yang Nekat Menemuinya