KTT G20 Bali

Semua Diundang, KTT G20 Bali Akan Jadi Panggung Duel Putin Vs Zelensky-Elon Musk?

Presiden Joko Widodo mengonfirmasi telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Editor: AbdiTumanggor
Kolase Tribun-Medan.com
Semua diundang dalam KTT G20. 

"Jadi saya harap Indonesia berpegang teguh pada pendiriannya yang bebas aktif dan bahwa pertemuan ini untuk membincangkan masalah-masalah ekonomi dunia," ujar Hariyadi Wirawan kepada Quin Pasaribu yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Minggu (27/3/2022).

"Mereka bertarung silakan, tapi Indonesia membuat jarak yang sama dengan mereka. Karena itu kita tidak akan bisa di bawah tekanan Barat untuk menghalangi kehadiran Putin."

Menurut Hariyadi pemerintah Indonesia harus bisa membujuk negara-negara Barat dan Rusia untuk tetap datang dengan argumentasi bahwa pertemuan ini jauh lebih penting dari apa yang terjadi di Ukraina.

Pasalnya pemulihan ekonomi dunia mustahil terwujud tanpa Rusia.

"Pertemuan ini didesain bukan untuk berkelahi secara politik. Tapi membicarakan ekonomi global."

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah menyatakan Indonesia sebagai ketua G-20 tahun ini tidak memihak.

"Sebagai presidensi tentunya dan sesuai dengan presidensi-presidensi sebelumnya adalah mengundang semua anggota G20," kata Staf Khusus Menlu bidang Penguatan Program-program Prioritas Kemenlu dan Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani.

Tetap Undang Putin

Baru-baru ini Amerika Serikat dan sekutunya meminta Indonesia sebagai Presidensi untuk menolak kedatangan Rusia di KTT G20 di Bali pada November mendatang.

Permintaan tersebut imbas dari konflik Rusia yang melakukan invasi pada Ukraina hingga saat ini. Kendati demikian, Indonesia tetap berpegang teguh mengundang seluruh negara dunia hadir di G20. Termasuk Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia, dalam rangka membahas ekonomi dunia.

Lantas, apa alasan Indonesia tetap undang Rusia ke G20? Duta Besar RI sekaligus Stafsus Program Prioritas Kemlu dan Co-Sherpa G20, Dian Triansyah Djani menjelaskan, mengundang semua negara dunia adalah kewajiban Indonesia sebagai Presidensi. Hal tersebut berlaku tak hanya di G20 saja, tapi juga semua forum organisasi internasional.

"Indonesia dalam mengetuai konferensi, forum,organisasi baik itu dalam PBB, pada saat memimpin dewan keamanan PBB, ASEAN, atau organisasi lainnya, selalu berpegang pada aturan atau rules of procuder presidensi yang berlaku demikian juga pada G20."

"Oleh karena itu memang kewajiban semua presdiensi untuk mengundang semua anggota," kata Dian dalam konferensi persnya yang disiarkan YouTube Kompas TV, Kamis (24/3/2022).

Indonesia Undang CEO Tesla Inc. Elon Musk

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengundang CEO Tesla Inc. Elon Musk untuk menghadiri forum B20, yang merupakan salah satu rangkaian KTT G20 di Bali, November mendatang. Undangan tersebut disampaikannya saat ia bertemu Elon Musk di Giga Factory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat.

"Saya juga mengundang Elon untuk datang ke Indonesia dalam forum B20, yaitu salah satu rangkaian dari perhelatan G20 yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan November nanti," katanya dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Selasa.

"Saya berharap ini bukanlah pertemuan kami yang terakhir dan ke depan akan ada pembahasan terkait progres perkembangan industri nikel di Indonesia yang berteknologi tinggi bisa membawa negara kita masuk kepada rantai pasok global industri kendaraan listrik," imbuhnya.

Dalam unggahannya tersebut, Luhut menceritakan pengalamannya disambut hangat oleh Elon Musk di pabrik mobil listrik Tesla. Meski momentum tersebut adalah pertemuan pertama keduanya, namun Luhut mengaku telah menjalin komunikasi sejak dua tahun belakangan.

"Selama kurang lebih satu jam, saya menyampaikan potensi bahan baku baterai kendaraan listrik yang saat ini sedang kami eksplorasi terus lewat program hilirisasi mineral," ungkap Luhut.

Luhut pun mengungkapkan minat Elon Musk dalam kerja sama kali ini. Menurut dia, hal ituberkat paparannya soal potensi besar industri nikel di Indonesia yang dinilai Elon Musk sangat menjanjikan untuk memasok bahan baku baterai mobil listrik.

"...yang paling melegakan bagi saya adalah saat Elon menyampaikan alasan ketertarikannya kepada kerjasama kali ini, yaitu karena paparan saya tentang potensi besar Industri Nikel di Indonesia yang mengubah persepsinya karena ia anggap sangat menjanjikan untuk mampu men-supply bahan baku baterai mobil listrik, yang sangat dibutuhkan oleh Tesla tentunya sebagai salah satu produsen kendaraan listrik ternama," katanya.

Oleh karena itu, Luhut mengungkapkan rencana pertemuan Elon Musk dengan Presiden Jokowi pada 14 Mei 2022 mendatang. Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan mengunjungi SpaceX. "Nanti pada tanggal 14 Mei saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat, Elon berjanji akan mengubah schedule-nya demi menemui langsung Presiden Jokowi yang juga dijadwalkan akan mengunjungi SpaceX," pungkas Luhut.

Elon Musk Tantang Putin

Bukan Elon Musk namanya bila tidak melakukan hal-hal yang nyentrik, termasuk di tengah kondisi perang Rusia-Ukraina.

Setelah vokal menyampaikan dukungannya ke Ukraina dan kritik ke Rusia, Musk baru-baru ini terang-terangan menantang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berduel.

Tantangan itu disampaikan Musk melalui sebuah twit di akun Twitter pribadinya dengan handle @elonmusk.

"Dengan ini saya menantang Vladimir Putin untuk berduel. Taruhannya adalah Ukraina," twit Musk.

"Apakah Anda setuju dengan duel ini?" twit Musk terpisah sambil me-mention akun @KremlinRussia_E yang tak lain adalah akun resmi milik Presiden Rusia.

Musk menuliskan nama "Vladimir Putin" dalam bahasa Rusia, sementara "Ukraina" dituliskan dalam bahasa Ukraina dalam twit ajakan duel tadi.

Ini mengindikasikan dukungan Musk terhadap nasib warga Ukraina setelah adanya invasi dari Rusia sejak 24 Februari lalu.

Penggunaan bahasa Ukraina dalam penyebutan Ukraina juga mengindikasikan bahwa orang paling kaya di dunia itu mengakui Ukraina sebagai negara yang merdeka dengan bahasa nasionalnya sendiri.

Hingga saat ini, ajakan duel Musk belum direspons oleh Putin. Namun, twit itu sudah ditanggappi oleh salah satu pejabat Rusia, yaitu Kepala Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Dmitry Rogozin.

Dalam sebuah cuitan balasan, Rogozin mengejek Musk dengan menyebutnya sebagai anak nakal yang masih terlalu muda. Kemudian ia juga mengajak Musk bertarung, sebelum Musk melawan Putin.

"Kau, anak nakal, masih terlalu muda. Bertarunglah dengan saya, walaupun itu hanya akan membuang-buang waktu," kicau @Rogozin.

Lain cerita dengan pejabat Ukraina. Wakil Perdana Menteri di Kementerian Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov tampaknya berada di pihak Elon Musk dalam kemungkinan duel antara Putin-Musk.

"Saya yakin @elonmusk dapat mengirim Putin ke Jupiter," twit balasan dari @FedorovMykhailo, sambil menyertakan gambar Putin terkunci di pesawat ruang angkasa dalam perjalanan ke planet Jupiter.

Fedorov ini adalah orang yang meminta bantuan kepada Musk untuk menyediakan internet Starlink di Ukraina, ketika layanan internet Ukraina tumbang pasca-serangan Rusia.

Pengikut Musk sempat mempertanyakan kesungguhan Musk mengajak Putin bertarung. Namun, dalam sebuah kicauan terpisah lainnya, Musk mengaku serius dengan tantangannya duelnya itu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Fortune, Rabu (16/2/2022).

Bila tantangan diterima, maka Musk harus bersiap melawan Putin yang merupakan mantan agen KGB, sebuah organisasi intelijen Rusia yang paling disegani di dunia.

Putin juga dikenal mahir melakukan bela diri, seperti judo, martial art, karate, dan lainnya. Orang nomor satu Rusia ini diketahui memiliki sabuk hitam di judo dan karate.

(*/tribun-medan.com/tribunnews.com/kompas.com/bbc)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved