Perang Rusia Ukraina

NATO Siap Dukung Ukraina Meski Perang Lawan Rusia akan Berlangsung Tahunan

NATO siap untuk mempertahankan dukungannya untuk Ukraina dalam perang melawan Rusia selama bertahun-tahun.

Austin Fraley / KORPS MARINIR AS / AFP
Korps Marinir AS M777 memuat howitzer 155 mm ke bagian belakang pesawat C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS di Pangkalan Cadangan Udara Maret, California, April 23 Oktober 2022. 

TRIBUN-MEDAN.com - NATO siap untuk mempertahankan dukungannya untuk Ukraina dalam perang melawan Rusia selama bertahun-tahun, termasuk bantuan bagi Kyiv untuk beralih dari senjata era Soviet ke senjata dan sistem Barat modern, kata Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg pada hari Kamis.

Pernyataan itu disampaikan setelah Kremlin memperingatkan bahwa pasokan senjata Barat ke Ukraina, termasuk senjata berat, menimbulkan ancaman bagi keamanan benua Eropa "dan memprovokasi ketidakstabilan". 

"Kita perlu bersiap untuk jangka panjang," kata Stoltenberg pada pertemuan puncak pemuda di Brussels.

"Benar-benar ada kemungkinan bahwa perang ini akan berlarut-larut dan berlangsung selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun."

Kepala NATO mengatakan Barat akan terus memberikan tekanan maksimum pada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri invasi ke Ukraina, yang Moskow sebut sebagai "operasi militer khusus", melalui sanksi dan bantuan ekonomi serta militer ke Kyiv.

“Sekutu NATO sedang bersiap untuk memberikan dukungan dalam jangka waktu yang lama dan juga membantu Ukraina untuk transisi, beralih dari peralatan era Soviet lama ke senjata dan sistem standar NATO yang lebih modern yang juga akan membutuhkan lebih banyak pelatihan,” kata Stoltenberg.

Sebagian besar senjata berat yang telah dikirim negara-negara NATO ke Ukraina sejauh ini adalah senjata buatan Soviet yang masih dalam persediaan negara-negara anggota NATO Eropa timur, tetapi Amerika Serikat dan beberapa sekutu lainnya telah mulai memasok Kyiv dengan howitzer Barat.

Jerman, pada hari Selasa, mengumumkan pengiriman tank Gepard yang dilengkapi dengan senjata anti-pesawat ke Ukraina, pertama kalinya Berlin menyetujui pengiriman senjata berat untuk Kyiv. 

Permintaan Ukraina untuk senjata berat telah meningkat sejak Moskow mengalihkan ofensifnya ke Donbas, wilayah timur dengan sebagian besar datar, medan terbuka dipandang lebih cocok untuk pertempuran tank daripada daerah di utara sekitar ibukota Kyiv di mana sebagian besar pertempuran sebelumnya terjadi. (Reuters)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved